Di jaman teknologi yang serba maju tentunya harus di imbangi pula dengan tingkat pembangunan fasilitas di tiap daerah. Namun demikian tidak semua daerah bisa menikmati kemajuan teknologi yang ada. Pada suatu kota tertentu yang bila dilihat pembangunannya sangat maju pun terkadang masih ada daerah yang terisolasi dari teknologi masa kini. Oleh sebab itu maka pemerataan pembangunan harus dilaksanakan di tiap daerah.
Daerah yang biasanya terisolasi dari teknologi mayoritas merupakan daerah pedesaan maupun pemukiman yang terpencil. Hal ini bisa jadi dikarenakan akses dari daerah tersebut menuju perkotaan susah untuk dijangkau. Ataupun bisa jadi dari pemerintah sekitar yang memang masih kurang untuk memperhatikan daerah disekitarnya. Sehingga tak jarang daerah tersebut mengalami kekurangan di sisi fasilitas.
Sebagai contoh di suatu daerah yang berada di Kalimantan Timur ada sebuah desa yang terisolir dari teknologi bahkan listrik sekalipun. Hal itu disebabkan karena letak dari desa tersebut yang memang sulit untuk dijangkau menggunakan kendaraan biasa. Desa tersebut hanya bisa di akses menggunakan perahu dan harus menyebrangi danau terlebih dahulu.
Desa tersebut bernama Desa Melintang yang letaknya di Kutai Kartanegara. Menurut laman berita Korankaltim di tanggal 16/11/2018 desa tersebut baru bisa terjamah berkat kerja keras TNI yang membangun jembatan sejauh 1.100 meter. Jembatan tersebut menghubungkan dua desa, yakni Desa Melintang dan juga Desa Sebemban.
Lantas dengan terhubungnya akses jalan sekarang seharusnya proses pemerataan pembangunan bisa berjalan dengan lancar. Namun ada satu permasalahan lagi dimana di desa tersebut untuk listrik masih belum bisa masuk. Tentunya hal ini juga kadang terjadi di daerah lainnya. Akibat tidak adanya listrik maka penerangan jalan di sana pun juga otomatis tidak ada.
Sebagaimana yang kita tahu, penerangan jalan sangat penting sekali. Hal ini akan memudahkan bagi warga daerah sekitar untuk bisa beraktivitas di malam hari. Tidak cuma itu, penerangan di jalan pada malam hari juga bisa menjadi penyelamat bagi warga yang melintas. Hal ini merujuk pada kejahatan yang biasanya terjadi di malam hari dan di tempat yang memang pencahayaannya kurang. Maka dari itu di sini saya coba bagikan sedikit solusi bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas penerangan jalan guna mengatasi hal-hal yang dapat merugikan warga di sekitar daerah tersebut.
Idenya di sini adalah untuk membangun Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS). Pada era teknologi masa kini tentunya kita harus bisa memanfaatkan sumber energi dengan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tenaga surya atau lebih dikenal sinar matahari untuk diubah menjadi energi listrik. Hal ini tergolong cukup praktis dan efisien untuk daerah yang memiliki masalah penerangan jalan.
Untuk membangun suatu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) sendiri memang cukup membutuhkan dana yang tinggi karena bahan-bahannya yang tidaklah murah. Namun hal tersebut akan terasa manfaatnya jauh di kemudian hari apabila dipikirkan dengan konsep yang matang. Untuk bahan-bahannya cukup simple dan akan saya bahas sebagai berikut :
1. Â Â Modul PV
Modul PV yang tersedia di pasaran terdapat dua jenis. Yang pertama yaitu jenis monocrystalline dimana jenis ini adalah jenis yang memiliki kelebihan lebih efisien 15-20% namun harganya lebih mahal. Sedangkan jenis satunya lagi adalah polycrystalline memiliki efisiensi lebih rendah yaitu 13-16% namun dengan proses yang lebih sederhana dan biayanya yang tidak terlalu mahal.
2. Â Â Solar Charge Controller