Mohon tunggu...
Nandiya Hartawan
Nandiya Hartawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Baru lulus SMA

Suka membaca novel, menonton film, dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejutan Makan Siang

25 Juni 2024   15:06 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Mereka lama banget ya belanjanya?” Tanya Dian kepadaku.

“Mungkin kantin lagi rame.” Aku jawab seadanya sembari menghabiskan bekal nasi ayam kecapku yang hanya tersisa dua sendok makan lagi.

“Nah itu mereka.”

“Kok engga bawa apa-apa? Kalian ga jadi belanja?”

“Nasinya habis. Padahal udah pergi ke 3 kantin yang beda-beda. Semuanya sama aja ternyata, habis.”

“Jadinya kalian engga makan dong?”

“Aku sih udah makan, yang belum ini si Gracia. Kan dia yang kotak bekalnya ketinggalan.”

“Udah kurus, jadi makin kurus deh kamu Ia karena engga makan.”
 
Gracia yang malang. Dia harus menahan lapar karena kelalaiannya sendiri. Namun yang namanya Gracia, dia selalu penuh kejutan.

Siang itu setelah aku menghabiskan bekal makan siangku, Dian yang memiliki indra penciuman yang begitu sensitif berkata.

“Kalian nyium bau sesuatu ga?”

Sebenarnya tanpa indra penciuman yang sesensitif Dian pun bisa mencium aroma itu. Aroma kotoran anjing yang begitu menyengat. Tadi saat aku makan siang, aroma ini belum ada. Namun, saat Gracia dan Tata datang, barulah aroma ini menyapa seluruh hidung orang-orang yang ada di kelas itu.
“Ini siapa sih yang menginjak tai?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun