Pelecehan seksual di ruang publik, atau yang sering disebut "cat calling," adalah masalah yang sering diabaikan namun memiliki dampak besar pada kenyamanan dan keselamatan individu, terutama wanita. Cat calling mencakup berbagai bentuk perilaku, mulai dari siulan, komentar seksual, hingga gestur yang tidak pantas. Meskipun sering dianggap remeh atau bahkan sebagai bentuk pujian, cat calling sebenarnya merupakan bentuk pelecehan yang menegaskan ketidaksetaraan gender dan merugikan banyak orang.
Mengapa Cat Calling Merugikan?
Pertama, cat calling menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi korban. Perilaku ini sering kali terjadi di tempat-tempat umum seperti jalan raya, transportasi umum, atau taman, di mana seharusnya semua orang merasa aman. Ketika seseorang menjadi korban cat calling, mereka mungkin merasa takut, cemas, dan terancam, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Tidak jarang korban memilih untuk mengubah rute perjalanan, berpakaian berbeda, atau bahkan menghindari tempat tertentu demi menghindari pelecehan.
Kedua, cat calling memperkuat stereotip gender yang merugikan. Pria yang melakukan cat calling sering kali merasa berhak untuk mengomentari tubuh wanita, menunjukkan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara gender. Tindakan ini tidak hanya merendahkan wanita, tetapi juga mengokohkan pandangan bahwa tubuh wanita adalah objek yang boleh dinilai dan dikomentari secara bebas. Hal ini tentunya bertentangan dengan prinsip kesetaraan gender yang sedang diperjuangkan oleh banyak pihak.
Mengapa Banyak yang Menganggap Cat Calling Remeh?
Salah satu alasan mengapa cat calling sering dianggap remeh adalah karena kurangnya pemahaman tentang dampaknya. Banyak yang menganggapnya sebagai hal kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan, atau bahkan sebagai lelucon yang tidak berbahaya. Perspektif ini diperparah oleh budaya yang cenderung mengabaikan atau menormalkan perilaku pelecehan. Selain itu, media sering kali menggambarkan cat calling sebagai bagian dari romansa atau kejantanan, yang semakin memperkuat pandangan bahwa ini adalah perilaku yang bisa diterima.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Mengatasi masalah cat calling memerlukan usaha bersama dari berbagai pihak. Berikut beberapa langkah yang bisa kita ambil:
1. Pendidikan dan Kesadaran: Mengedukasi masyarakat tentang apa itu cat calling dan dampak negatifnya sangat penting. Program pendidikan di sekolah dan kampanye kesadaran publik dapat membantu mengubah persepsi dan perilaku.
2. Hukum dan Kebijakan: Pemerintah harus menerapkan hukum yang jelas dan tegas mengenai pelecehan seksual di ruang publik. Penegakan hukum yang efektif akan memberikan rasa aman dan keadilan bagi korban.
3. Perubahan Budaya: Perubahan budaya membutuhkan waktu, tetapi penting untuk mulai mengubah narasi di media dan masyarakat mengenai cat calling. Menggambarkan cat calling sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dalam film, acara TV, dan iklan dapat membantu mengubah persepsi publik.