Mohon tunggu...
Nandita Fitri Ananda
Nandita Fitri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM: 43223010134 | PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | UNIVERSITAS MERCU BUANA | DOSEN: PROF. Dr. Apollo, M. Si.,Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri Dan Upaya Pencegahan Korupsi, Dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

21 Desember 2024   15:49 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul PPT Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Tanggung Jawab Pribadi (Swaraj)
Menurut Gandhi, setiap individu harus bertanggung jawab atas tindakannya. Konsep "Swaraj" yang berarti kemerdekaan atau pemerintahan diri, mengajak setiap orang untuk menjaga moralitas dan integritas dalam kehidupan mereka. Dalam hal ini, pencegahan korupsi membutuhkan tegaknya standar etika pribadi dan kemampuan untuk menghindari godaan yang merusak.

  • Teladan dan Pengaruh Positif
    Gandhi percaya bahwa kepemimpinan yang efektif dimulai dengan memberikan teladan yang baik. Sebagai pemimpin, ia selalu menunjukkan integritas dalam hidupnya, yang pada gilirannya menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Dengan menunjukkan kepemimpinan diri yang kuat, seseorang dapat mendorong orang lain di sekitarnya untuk menolak praktik korupsi.

  • Keteguhan dalam Prinsip Moral
    Gandhi mengajarkan bahwa prinsip moral harus selalu dijaga, bahkan dalam kondisi yang sulit. Keteguhan pada prinsip ini melindungi individu dari godaan yang dapat merusak integritas, seperti kesempatan untuk melakukan korupsi.

  • Dengan mengamalkan ajaran-ajaran Gandhi, individu dapat mengembangkan sikap kepemimpinan diri yang kuat, yang berperan dalam mencegah dan menanggulangi praktik korupsi.

    How 

    BAGAIMANA LANGKAH UNTUK MENJADI AGEN PERUBAHAN PENCEGAHAN KORUPSI DAN PELANGGARAN ETIK ?

    Kepemimpinan diri merupakan dasar yang sangat penting dalam membangun budaya antikorupsi di setiap level, baik pada individu maupun dalam organisasi. Kepemimpinan diri dapat dibangun melalui proses yang terus-menerus dan reflektif. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengembangkan kepemimpinan diri:

    1. Memahami Diri Sendiri
    Langkah awal untuk memimpin diri sendiri adalah mengenal siapa diri Anda sebenarnya. Hal ini mencakup:

    • Mengenali Kekuatan dan Kelemahan
      Kita harus mengetahui keunggulan dan keterampilan yang dimiliki, serta mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki. Dengan pemahaman ini, kita dapat memanfaatkan kelebihan secara maksimal dan bekerja untuk memperbaiki kekurangan.
    • Mengetahui Nilai-Nilai Pribadi
      Nilai-nilai adalah prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam hidup. Dengan mengetahui nilai-nilai yang paling penting, kita akan lebih konsisten dalam bertindak dan membuat keputusan.
    • Merumuskan Visi dan Tujuan Hidup
      Visi adalah gambaran besar tentang apa yang ingin di capai di masa depan. Dengan visi tersebut, kita dapat menetapkan langkah-langkah kecil yang terarah untuk mencapainya.

    2. Menentukan Tujuan yang Jelas (Goal Setting)
    Setelah memahami apa yang ingin dicapai, langkah selanjutnya adalah membuat tujuan yang jelas dan terstruktur. Prinsip SMART dapat membantu dalam hal ini:

    • Spesifik: Tujuan harus dirumuskan secara jelas, misalnya, "Saya ingin meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum."
    • Terukur: Harus menetapkan indikator keberhasilan, seperti "Saya akan mengikuti dua pelatihan dalam tiga bulan."
    • Dapat Dicapai: Pastikan tujuan yang Anda tetapkan realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda.
    • Relevan: Tujuan harus selaras dengan visi atau nilai-nilai.
    • Berbatas Waktu: Harus menetapkan batas waktu pencapaian, misalnya, "Selesaikan sebelum akhir tahun."
      Tujuan yang terperinci akan membantu tetap fokus dan termotivasi untuk mencapainya.

    3. Membangun Disiplin dan Mengendalikan Diri
    Disiplin adalah kunci utama untuk tetap konsisten dalam upaya mencapai tujuan, meskipun ada hambatan di sepanjang jalan.

    • Melakukan Rencana dengan Konsisten
      Setelah merancang rencana, jalankan dengan penuh komitmen dan jangan mudah tergoda untuk menyerah atau menunda pekerjaan.
    • Mengendalikan Diri dan Menunda Kesenangan
      Terkadang perlu menunda kepuasan sementara untuk mencapai hasil yang lebih besar di masa depan.

    4. Mengembangkan Kebiasaan Positif

    Kepemimpinan diri dibentuk melalui kebiasaan baik yang dilakukan secara rutin, seperti:

    • Belajar Secara Teratur
      Kita perlu meluangkan waktu untuk membaca, mengikuti pelatihan, atau mempelajari hal baru. Ini akan membantu kita berkembang secara berkelanjutan.
    • Melakukan Refleksi Diri
      Kita harus mengevaluasi apa yang telah kita lakukan setiap hari atau setiap minggu. Kenali apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan.
    • Bersikap Proaktif
      Jangan hanya menunggu masalah muncul. Kita harus mengambil inisiatif untuk mencegah atau menyelesaikan masalah sebelum menjadi lebih besar.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun