Mohon tunggu...
Nandita Fitri Ananda
Nandita Fitri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM: 43223010134 | PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | UNIVERSITAS MERCU BUANA | DOSEN: PROF. Dr. Apollo, M. Si.,Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri Dan Upaya Pencegahan Korupsi, Dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

21 Desember 2024   15:49 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:49 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul PPT Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Mahatma Gandhi dikenal sebagai seorang pemimpin besar dengan prinsip hidup yang kuat dan teguh. Nilai-nilai keteladanan yang ia miliki tidak hanya memberikan dampak besar pada perjuangan kemerdekaan India, tetapi juga menginspirasi gerakan perdamaian dan penolakan kekerasan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa nilai atau ajaran keteladanan Mahatma Gandhi:

  1. Ahimsa (Non-Kekerasan)
    Ajaran ini berasal dari kata "himsa" yang berarti kekerasan. Secara garis besar, ajaran ahimsa menyerukan kepada umat manusia untuk mengutamakan semangat nir-kekerasan dalam setiap aspek kehidupannya. Ahimsa berarti tidak menyerang, tidak melukai, atau membunuh. Ajaran ini lebih menekankan pada penolakan atau penghindaran terhadap tindakan yang berorientasi pada kekerasan. Dalam pemikiran positif, ahimsa diartikan sebagai cinta, karena hanya dengan cinta kita dapat mengatasi kebencian dan kekerasan.

  2. Satyagraha (Keteguhan pada Kebenaran)
    Ajaran ini berarti “berpegang teguh pada kebenaran” dan mengajarkan bahwa tidak ada toleransi atau kompromi dalam menegakkan nilai kebenaran. Ajaran ini lahir dari pengalaman Gandhi di Afrika Selatan, ketika ia memimpin perjuangan warga India di sana.

  3. Swadeshi (Mencintai Produk dalam Negeri)
    Konsep swadeshi menurut Gandhi sangat erat kaitannya dengan semangat swaraj (pemerintahan oleh rakyat). Gandhi mengartikan swadeshi sebagai “menggunakan barang-barang buatan negeri sendiri.” Konsep ini bertujuan untuk mencapai swaraj yang sesungguhnya, yang berdasarkan pada kekuatan dan kemandirian bangsa itu sendiri. Gandhi menekankan bahwa sebuah negara yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya sendiri tidak akan pernah mencapai swaraj sejati.

  4. Nirbaya (Tidak Takut)
    Di tengah situasi politik yang tidak menentu dan ketertindasan rakyat India oleh kekejaman kolonial, Gandhi mengajarkan sikap nirbaya, yaitu keberanian untuk tidak merasa takut terhadap kekuatan apapun. Sikap ini mengajarkan untuk menghadapi tantangan dengan keberanian tanpa rasa takut.

  5. Toleransi (Penghargaan Terhadap Perbedaan)
    Toleransi bagi Gandhi adalah sikap hidup yang menghindari diskriminasi terhadap agama atau kelompok lain. Gandhi berpendapat bahwa setiap agama mengandung wahyu kebenaran, meskipun karena agama-agama tersebut dibuat oleh manusia yang tidak sempurna, keyakinan itu pun tidak mutlak dan bisa dipengaruhi oleh ketidaksempurnaan manusia. Prinsip toleransi ini mengajak untuk saling menghargai dan hidup berdampingan meskipun ada perbedaan.

Modul PPT Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak
Modul PPT Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Why

MENGAPA KEMAMPUAN MEMIMPIN DIRI DALAM KETELADANAN MAHATMA GANDHI PENTING DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI ?

Kepemimpinan diri menurut ajaran Mahatma Gandhi sangat relevan dalam mencegah korupsi. Gandhi menekankan pentingnya integritas pribadi dan pengendalian diri dalam setiap aspek kehidupan. Ia meyakini bahwa perubahan dalam masyarakat dimulai dari diri setiap individu. Berikut adalah prinsip-prinsip penting dari ajaran Gandhi yang berkaitan dengan pencegahan korupsi:

  1. Kebenaran dan Kejujuran (Satya)
    Bagi Gandhi, kebenaran adalah nilai utama. Ia mengajarkan bahwa setiap orang harus berpegang teguh pada kebenaran dan kejujuran dalam segala tindakan dan perkataan. Dalam konteks korupsi, hal ini berarti menolak segala bentuk suap, manipulasi, dan penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan pribadi.

  2. Pengendalian Diri (Brahmacharya)
    Gandhi menekankan pentingnya pengendalian diri, baik dalam keinginan pribadi maupun dalam interaksi sosial. Dengan pengendalian diri, seseorang dapat menghindari godaan untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara yang tidak etis, seperti melalui praktik korupsi.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun