Mohon tunggu...
Nandita Fitri Ananda
Nandita Fitri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM: 43223010134 | PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS | UNIVERSITAS MERCU BUANA | DOSEN: PROF. Dr. Apollo, M. Si.,Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Sarjana dan Kemampuan Melakukan Practical Value Rationality

10 Oktober 2024   02:09 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul PPT Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

 

Menjadi sarjana adalah salah satu tujuan penting dalam kehidupan. Gelar sarjana adalah bukti dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen untuk belajar. Banyak pelajaran dan pengalaman yang diperoleh selama perjalanan ini yang dapat membentuk karakter kalian dan membuka peluang di masa depan. 

Perjalanan menuju gelar sarjana dimulai dari sekolah dasar hingga menengah, lalu masuk ke perguruan tinggi. Kuliah adalah tempat di mana mahasiswa memperoleh pemahaman mendalam tentang bidang studi yang mereka pilih. 

Mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga mengajarkan tentang cara berpikir kritis dan kreatif. Dengan melakukan studi, proyek kelompok, dan diskusi kelas, mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan analisis dan pemecahan masalah. 

Menjadi seorang sarjana adalah perjalanan yang tidak hanya menantang tetapi juga sangat menguntungkan. Gelar sarjana bukan hanya tentang mendapatkan gelar tinggi, tetapi itu juga tentang membangun diri sendiri, belajar sepanjang hayat, dan mempersiapkan diri untuk hidup di dunia yang semakin kompleks. 

Menjadi sarjana dapat menjadi langkah awal menuju masa depan yang cerah dan penuh peluang jika tekun dan berusaha. Menjadi sarjana memiliki banyak manfaat pribadi dan profesional.

 Banyak pekerjaan membutuhkan gelar sarjana. Banyak bisnis lebih memilih kandidat dengan latar belakang pendidikan yang kuat karena dapat meningkatkan peluang karir dan penghasilan. Menjadi sarjana memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat melalui pekerjaan yang berpengaruh. Menjadi sarjana juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan inovasi.

What

APA ITU PRACTICAL VALUE RATIONALITY ?

Istilah "Rasional" dan "rasionalitas" sudah tidak asing lagi bagi kita, karena istilah tersebut sudah biasa kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Istilah "Rasionalitas" ini umum di bidang ilmu sosial, terutama sosiologi. Istilah tersebut di gunakan Max Weber untuk menjelaskan tindakan manusia. Dalam keseharian, kita sering menyesali perbuatan yang telah kita lakukan sebelumnya, mungkin karena kita merasa telah melakukan hal bodoh atau tidak rasional. 

Selain itu, ketika kita menghadapi masalah yang signifikan, kita harus selalu mengambil waktu untuk berpikir sejenak agar jalan keluar yang kita pilih tepat dan rasional. Ketika kita mengetahui bahwa seseorang melakukan perbuatan atau ide yang bodoh atau tidak rasional, kita mengkritik dan mencela mereka. 

Ketika kita melihat perbuatan atau gagasan orang lain sebagai rasional sementara orang lain mengkritik atau mencelanya, kita akan membelanya dengan segenap hati, bahkan dengan beradu argumen segenap tenaga.

Kesesuaian, ketepatan, atau kemasuk-akalan sebuah gagasan atau perbuatan dalam percakapan dan wacana sosial selalu dikaitkan dengan rasionalitas. Sebaliknya, ketidakrasionalan dikaitkan dengan bodoh, kengawuran, dan ketidak-tepatan. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa berpikir dan bertindak secara rasional merupakan keharusan dan norma dalam kehidupan manusia. Tidak mematuhinya akan mengakibatkan kerugian dalam satu atau lain cara. 

Kemampuan manusia untuk berpikir dan bertindak secara rasional dianggap sebagai pencapaian tertinggi dari semua makhluk hidup (Shafir & LeBoeuf, 2002; Santos & Rosati, 2015). Karena itu rasionalitas termasuk penting untuk studi sosial dan perilaku, terutama psikologi, ekonomi, dan filsafat.

Dari perspektif masyarakat umum, psikologi, ekonomi, dan filsafat, rasionalitas sama pentingnya. Gambaran tentang tindakan yang dipandang rasional akan membantu memahami dari berbagai sudut pandang itu. Jika seseorang diharapkan bertindak secara rasional, itu berarti mereka berbuat berdasarkan keputusan yang dipikirkan secara matang dan didasarkan pada informasi yang akurat dan objektif. 

Menurut Baron (2008), rasionalitas adalah ukuran yang bersifat normatif yang digunakan untuk mengevaluasi keyakinan-keyakinan, dan keputusan yang diambil seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan menggunakan rasionalitas sebagai ukuran normatif, keputusan dan keyakinan yang mendasari seseorang dapat dinilai sebagai benar secara rasional.

 Selain itu, rasionalitas dalam satu keadaan dapat dibandingkan dengan takaran rasionalitas dalam keadaan lain. Demikian juga, rasionalitas individu tertentu dapat dibandingkan dengan takaran rasionalitas individu lainnya. Secara umum, rasionalitas dapat dinilai sangat tinggi,tinggi, sedang, rendah, atau sangat rendah.

Stanovich dan West (2014) mendefinisikan Rasionalitas menjadi dua definisi yang berbeda. Yaitu yang pertama, sebagai keputusan yang tepat berdasarkan hasil yang diinginkan dihitung dari sudut pandang pencapaian tujuan dan yang kedua, sebagai keyakinan yang dipegang oleh seseorang yang didukung oleh petunjuk terbaik.

 

KATEGORI RASIONALITAS

L. Laeyendecker mendefinisikan Rasionalitas Weber dalam empat kategori, yaitu Rasionalitas Praktis, Rasionalitas Formal, Rasionalitas Substansial dan Rasionalitas Teoritas. Rasionalitas Praktis adalah rasionalitas yang berkaitan dengan perbuatan rasional yang difokuskan pada tujuan dan berhubungan dengan langkah hidup yang dipertimbangkan, di mana media diukur secara teratur dengan mempertimbangkan tujuan praktis sehari-hari di mana kebutuhan diri sendiri sangat penting.

Rasionalitas praktis berasal dari rasionalitas teoritis. Rasionalitas Teoritas adalah rasionalitas yang tidak jelas terkait dengan orientasi perbuatan sosial, mencakup penguasaan teoritis atas realitas melalui penggunaan pengertian abstrak. 

Namun, di balik semua itu terdapat keinginan yang tidak tertahankan untuk mengintegrasikan kenyataan. Rasionalitas teoritis berkaitan dengan keyakinan dan tindakan rasional. 

Dalam perspektif yang dipertimbangkan, keinginan dianggap rasional jika secara kausal bergantung pada keyakinan yang telah dicapai individu dengan cara yang secara teoritis rasional. Sebenarnya, perspektif ini tampaknya memengaruhi beberapa percakapan tentang otonomi dan rasionalitas. 

Terlepas dari kenyataan bahwa banyak keinginan kita secara kausal bergantung pada keyakinan kita, menggabungkan dua jenis rasionalitas dengan cara ini merupakan hal yang dapat menimbulkan masalah.

Why

MENGAPA KEMAMPUAN MELAKUKAN PRACTIKAL VALUE ITU PENTING ?

Melakukan practical value rationality itu penting, karena dengan melakukan kemampuan tersebut kita dapat mendapatkan banyak manfaat yaitu practical value rationality membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.  Karena dengan menerapkan kemampuan ini individu dalam membuat keputusan yang logis dan berdasarkan bukti. 

Dalam situasi yang kompleks, kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk menganalisis informasi, mempertimbangkan berbagai opsi, dan memilih solusi yang paling efektif. 

Kemudian kemampuan ini dapat menjadi penerapan pengetahuan dalam praktik, Practical value rationality memungkinkan seseorang untuk menerapkan pengetahuan bukan dari teori saja, melainkan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari ke dalam situasi nyata. Hal ni sangat penting di dunia kerja, di mana masalah yang dihadapi sering kali tidak dapat diselesaikan hanya dengan teori.

Di dunia yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat adalah kunci. Dengan practical value rationality, individu dapat menilai situasi baru, mengidentifikasi tantangan, dan menemukan cara-cara inovatif untuk menghadapinya. 

Lalu kemampuan ini juga dapat meningkatkan kualitas kerja, karena individu yang memiliki kemampuan ini cenderung lebih produktif dan efisien. Mereka dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas kerja dan hasil yang dicapai.

Practical value rationality juga mencakup kemampuan untuk berkolaborasi dengan orang lain, yang hal ini dapat meningkatkan keterampilan interpersonal. Dalam banyak situasi, keputusan yang baik tidak hanya tergantung pada analisis individu, tetapi juga pada diskusi dan kerja sama tim. Keterampilan ini sangat berharga dalam lingkungan kerja.

Dengan kemampuan ini juga dapat meningkatkan kontribusi terhadap inovasi, karena Individu yang mampu berpikir secara rasional dan praktis dapat mengidentifikasi peluang baru, merespons kebutuhan pasar, dan mengembangkan solusi kreatif yang bermanfaat bagi organisasi atau masyarakat.

Practical value rationality juga berhubungan dengan etika dan tanggung jawab sosial. Dengan kemampuan ini, individu dapat mempertimbangkan dampak dari keputusan yang diambil, baik terhadap lingkungan, masyarakat, maupun pemangku kepentingan lainnya. 

Kemampuan ini juga dapat berkontribusi pada pengembangan pribadi. Seseorang yang mampu berpikir secara praktis dan rasional lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup dan mengambil keputusan yang lebih baik, baik dalam karir maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, practical value rationality bukan hanya keterampilan yang diinginkan, tetapi juga sangat penting dalam menciptakan individu yang dapat berkontribusi secara positif di berbagai bidang.

How

BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN PRACTICAL VALUE RATIONALITY ?

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengembangkan Rasionalitas Nilai Praktis (Practical Value Rationality) yang berfokus pada penerapan pengetahuan dalam kehidupan, yaitu:

  • Pengalaman Praktis

Pengalaman praktis seperti magang dan proyek lapangan dapat mengembangkan rasionalitas nilai praktis. Dengan melakukan magang, kalian akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di bidang yang tepat dan akan memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan teori. Dengan berpartisipasi dalam proyek lapangan yang melibatkan penelitian kasus atau penyelesaian masalah nyata juga akan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana teori dapat diterapkan dalam dunia nyata.

  • Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah seperti diskusi kelompok yang dilakukan dengan berkumpul dalam kelompok studi untuk mendiskusikan masalah nyata dan mencari solusi bersama dapat meningkatkan kemampuan analisis dan pengambilan keputusan. Menganalisis kasus nyata di kelas juga dapat mengajarkan teori dalam berbagai situasi.

  • Pelatihan dan Workshop

Dengan mengikuti pelatihan, workshop, atau seminar yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, hal ini akan memberikan pengetahuan dan kemampuan baru yang dapat diterapkan dengan langsung.

  •   Mentoring

Dengan mencari dan menemukan mentor dalam bidang yang diinginkan, mendapatkan masukan langsung dan belajar dari pengalaman orang lain dapat mempercepat proses pemahaman.

  •  Refleksi dan Evaluasi

Setelah terlibat dalam pengalaman praktis, luangkan waktu untuk mempertimbangkan apa yang telah dipelajari. Pertimbangkan keputusan yang dibuat dan hasil yang dituju, serta cara untuk memperbaiki proses di masa depan.

  •  Berpartisipasi dalam Organisasi

Dengan bergabung dengan komunitas profesional atau organisasi mahasiswa dapat memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan dalam kerja sama.

  •  Mengembangkan Soft Skills

Untuk pengambilan keputusan praktis, sangat penting untuk fokus pada keterampilan interpersonal seperti komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.

 Dengan melakukan hal-hal seperti diatas, kalian dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam nilai rasionalitas praktis, yang nantinya akan berguna membuat kalian lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA

  • Hidayat, R. (2016). Rasionalitas. Rasionalitas: Overview terhadap Pemikiran dalam 50 Tahun Terakhir, 101-122.
  • KHOZIN, W. (2006). RASIONALITAS. RASIONALITAS Peneliti pada Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Depag RI, 94-100.
  • Pugh, J. (2020). National Library of Medicine. In C. 1. Autonomy, Rationality, and Contemporary Bioethics [Internet].

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun