Mohon tunggu...
Nandira Aulya
Nandira Aulya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hai! Aku Nandira, seorang mahasiswi Sastra Inggris yang suka menulis dan menuangkan imajinasiku menjadi sebuah ide untuk berkarya. Selain menulis, aku juga senang menilai dan membuat mini review. Kamu bisa menghubungiku di sosial mediaku, ya!

Selanjutnya

Tutup

Film

Tanpa Spoiler! "Purple Hearts" Layak Ditonton atau Sekadar Viral?

10 Desember 2022   19:45 Diperbarui: 10 Desember 2022   19:57 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah film berjudul Purple Hearts tayang pada Netflix pada tanggal 29 Juli 2022. 

Film berdurasi 2 jam 3 menit ini bergenre romansa drama, cukup ringan untuk ditonton saat waktu luang baik itu nonton bersama atau sendirian yang biasa dikenal me time. 

Tidak hanya itu, film ini menjadi viral dan sukses menjadi topik hangat di setiap platform media sosial termasuk menjadi Trending no. 1 pada Netflix reccomendation saat bulan Juli-Agustus 2022. 

Penulis akan memberi alasan mengapa film Purple Hearts ini menjadi viral tanpa memberikan spoiler. Apa yang membedakan film ini dengan film romansa lain sehingga berhasil menarik perhatian banyak penonton?

1. Film Romansa Ringan untuk Ditonton

Film Purple Hearts tidak mengandung teka-teki atau teori yang berat seperti film atau serial lain, namun tetap dapat ditonton dengan santai. Konflik yang terdapat pada film ini tidak membuat penonton harus berpikir kritis untuk memprediksi memecahkan masalahnya. Tapi uniknya, film ini berhasil mengangkat konflik yang belum pernah ditemukan pada film romansa lain sehingga itulah yang membedakan film ini dengan film romansa lain.

2. Karakter Cassie yang Relavan dengan Wanita Masa Kini

Sofia Carson, pemeran Cassandra Salazar atau dikenal dengan panggilan Cassie. Karakter yang diperankan merupakan seorang wanita independen, multi-talent, pro terhadap kesetaraan gender dan penyuara kritis pada konflik rasial zaman sekarang ini menjadi sebuah cerminan kebanyakan wanita pada masa kini. Tak hanya itu, ia juga seorang penulis lagu yang berjuang mewujudkan cita-citanya menjadi musisi papan atas dengan perjuangan mandirinya. Sangat mencerminkan kebanyakan wanita pada masa kini, bukan?

3. Chemistry yang Kuat antar Pemeran

sumber : sinergimadura.com
sumber : sinergimadura.com

Tampilan Nicholas Galitzine memerankan seorang Luke Morrow dengan karakter berlatar seorang tentara marinir dengan tampilannya yang memiliki gaya rambut cepak, juga proporsi tinggi dan berat badannya yang dianggap menjiwai karakter. Bersanding dengan Sofia Carson sebagai Cassie, dengan karakternya yang cukup kontras tidak membuat peran yang mereka mainkan terlihat kaku atau sekedar akting. Justru sebaliknya, adegan yang mereka perankan sangat terlihat natural. Penonton menyoroti adegan mereka yang terlalu natural di tiap scene dan membuat penonton berharap mereka bersanding di kehidupan nyata. Itu artinya, akting mereka membuat penonton susah move on dengan film ini.

4. Alur yang Membuat Emosi Naik Turun

Meskipun film ini ringan, tidak membuat alur cerita film ini terkesan flat atau hanya romantis-romantis saja. Ada suatu scene yang membuat penonton sedih terlepas dari konflik kedua peran utama, ada pula scene menegangkan, scene panas, scene ceria, hingga scene terharu bahagia. Tapi, apa film ini berakhir dengan ending yang bahagia? Atau malah berakhir dengan ending menggantung?

5. Soundtrack yang Menempel pada Telinga Penonton

Banyak lagu yang earcatching pada soundtrack Purple Hearts ini. Lagu-lagu ini dibawakan oleh Sofia Carson yang kebetulan seorang penyanyi dengan suara ciri khasnya membuat tak sedikit penonton mencari soundtrack ini untuk didengarkan ulang lalu membuat penonton teringat kembali pada film Purple Hearts. Irama, nada, vokal suara dan instrumennya terkesan berkarakter dan menjadikan soundtrack ini sangat menempel pada telinga penonton.

6. Visual Kedua Pemeran yang Dianggap Cocok

sumber : www.unews.id
sumber : www.unews.id

Memang visual wajah pemeran sangat berpengaruh untuk kenaikkan traffic penonton terbanyak. Sofia Carson mendapat banyak pujian karena pemeran Cassie begitu cantik sehingga membuat penonton penasaran aktris dibalik karakter Cassie. Sofia Carson juga dianggap cocok bersanding dengan Nicholas Galitzine yang memerankan Luke dengan paras wajahnya yang tampan ditambah seragam tentara yang cocok saat dikenakan oleh Nicholas Galitzine. Bagi penonton yang belum tahu siapa aktor dibalik Luke Morrow, akan membuat penonton mencari tahu siapa nama aktor tersebut sebenarnya. Tidak hanya skill acting mereka yang natural, visual mereka pun dianggap menarik perhatian penonton.

7. Tone yang Memanjakan Mata

Bagi beberapa penonton, tone dan warna dalam tampilan visual sinema menjadi hal yang penting. Film ini menyajikan tampilan cool tone yang cukup untuk sebuah film berdurasi 2 jam. Istilah lainnya, "tidak membuat sakit mata" ketika ditonton. Sebuah apresiasi untuk tim sinematografer yang membuat penonton nyaman menyaksikan film Purple Hearts ini.

8. Diangkat dari Sebuah Novel

sumber : Goodreads
sumber : Goodreads

Novel Puple Hearts karya Tess Wakefield memang sudah terkenal dan mendapatkan banyak sekali pembaca. Bukan hal yang asing jika novel yang laris dan mendapat banyak pembaca akan diangkat menjadi sebuah film. Hebatnya, setelah diangkat menjadi film, film ini mendapat banyak penonton dan menjadi trending no. 1 pada platform Netflix. 

Dari sekian banyak alasan, penulis juga menilai bahwa film Purple Hearts layak untuk ditonton, bahkan ditonton ulang atau dikenal dengan istilah rewatch. Tak hanya penulis, banyak warganet mengaku telah rewatch film ini beberapa kali. Tentu hal ini mendapatkan banyak pujian terhadap film Purple Hearts sehingga film ini menjadi topik hangat yang dibincangkan pada bulan Juli-Agustus 2022. Tanpa sponsor, penulis menilai berdasarkan sisi seorang penonton dan dari pandangan mahasiswa sastra.

Bagaimana menurutmu? Apakah film Purple Hearts layak untuk ditonton atau istilah lainnya Worth Watching? Atau film ini hanya sekedar viral? Jika kamu telah menonton filmnya, kamu bisa menilai sendiri dan bisa saja setuju dengan tulisan ini. Tapi jika kamu belum menonton, mungkin tulisan ini dapat mendorongmu untuk menonton filmnya tanpa memberikan spoiler cerita film tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun