Mohon tunggu...
Trip

Pulau Komodo, Wisata Indonesia Kelas Dunia

10 November 2018   23:47 Diperbarui: 11 November 2018   00:14 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ini doa yang Tuhan kabulkan, bisa menginjakkan kaki di tanah Flores, tepatnya di Labuan Bajo. Memang mimpiku sejak kecil yaitu ingin menjadi pemandu wisata di Taman Nasional Komodo, harapannya bisa mengajak orang orang untuk melihat satu satunya reptil raksasa yang ada di dunia yaitu Komodo, dan bisa mempromosikan Pulau Komodo sebagai tempat wisata yang tidak ada duanya.

Pada libur akhir tahun tepatnya di Bulan November, aku terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Komodo menggunakan pesawat, menurutku pesawat menjadi transportasi yang efektif dan efisien untuk mencapai Labuan Bajo. Waktu tempuh yang tidak terlalu lama (sekitar 2 jam 30 menit), dengan harga yang tidak terlampau mahal jika dibanding menggunakan transportasi darat ataupun laut. Selain itu, sepanjang perjalanan akan disuguhkan gugusan kepulauan yang indah.

Setibanya di Bandara Komodo, aku langsung kagum oleh keindahan laut disana. Dari kejauhan sudah terlihat puluhan kapal phinisi yang bersandar memenuhi pelabuhan, seolah menyambut kedatanganku. Sesampainya di Pelabuhan, aku langsung menaiki salah satu kapal phinisi yang siap mengantarku berkeliling mengunjungi pulau-pulau di Labuan Bajo. Pulau Kelor menjadi destinasi pertama saat itu, Pulau tak berpenghuni dengan pasir putih dan air yang sangat jernih. Disini kalian bisa snorkling melihat ikan ikan dan terumbu karang, buat yang gabisa renang jangan khawatir, kalian tinggal trekking ke puncak Pulau Kelor untuk mendapatkan view yang luar biasa indahnya. Bentangan pulau pulau, birunya laut dan hijaunya padang savana yang menghiasi pulau pulau disini bakal bikin kalian betah disini.

Saat malam tiba, kapal phinisi disandarkan diebuah teluk untuk bermalam. Selama bermalam di kapal, kalian bakal mendpatkan pengalaman menarik, contohnya menghabiskan waktu dengan menari dengan lantunan lagu khas Bajawa, sungguh pengalaman yang sangat berharga. Orang orang disini pun sangat ramah sekali menyambut para wisatawan.

Esok harinya kapal berlayar ke Pulau Padar, Pulau indah dengan pemandangan padang savana dan pegunungan yang hijau. Menurutku Pulau Padar merupakan tempat yang iconik di Labuan Bajo, karna hampir semua foto tentang Labuan Bajo di internet pasti terpampang fotonya Pulau Padar yang khas, pulau dengan savana hijau dan pantai berkelok yang indah. Dari Puncak Padar tampak dibawahnya ada pantai berwarna pink, membuat pemandangan lebih indah dari atas sini.

Pulau Padar, dokpri
Pulau Padar, dokpri
Puas berfoto dan menikmati indahnya Pulau Padar, kapal kami langsung menuju Pink Beach. Pantai ini bener bener berwarna Pink, karna setelah dilihat di butiran pasirnya terdapat pecahan kerang yang berwarna pink, dan menurutku itu yang menyebabkan warna pantai disini menjadi Pink. Snorkeling menjadi hal wajib yang dilakukan di Pink Beach. Ikan ikan disini lebih banyak dan terumbu karangnya lebih indah jika dibandingkan di Pulau Kelor. Bahkan, kalian bisa memberi makan ikan disini dengan ramuan khusus yang diberikan oleh orang disini. Siang itu aku habiskan untuk menikmati keindahan bawah laut di Labuan Bajo

Tak terasa hari sudah sore, terlihat warna langit berubah jadi oranye. Aku duduk di pinggir pantai untuk menikmati suasana saat itu. Suasana saat itu sangat tenang, sejenak beban beban kuliah hilang saat itu, hehe. Indahnya pemandangan disini tentu membuat Labuan Bajo layak menjadi destinasi wisata Indonesia yang berkelas dunia.

Kesesokan harinya dengan menggunakan phinisi yang sama, aku bergegas pergi menuju Pulau Komodo, pulau dimana terdapat hewan purba yang hanya ada satu satunya di Dunia, ya di Indonesia tercinta. Beruntungnya aku,pagi itu bisa ketemu dengan 5 ekor Komodo sekaligus, ini merupakan pengalaman pertamaku bertemu sama dia, rasanya deg degan hehe. Dan menurut pawang komodo disini, komodo tidak dikasih makan, tapi dia berburu makan sendiri seperti rusa, babi, dan hewan lain.

Komodo, dokpri
Komodo, dokpri
Yang kulihat komodo itu males, kerjaanya tidur sambil berjemur dan jarang banget dia mau berenang di laut padahal lautnya indah hehe. Tapi jangan salah, dibalik diamnya komodo, dia punya gerak yang cepat dan liur yang punya bakteri bahaya yang bisa membunuh apapun yg dia gigit, jadi jjangan terlalu deket sama dia. Karna banyak juga kasus wisatawan yang meninggal karna digigit komodo, bukan karna gigitannya tapi karna air liur yang ada bakterinya itu masuk ke tubuh kita.

Perasaanku waktu itu sangat bahagia, bangga juga. Karna ini merupakan impianku sejak kecil dapat bertemu dengan komodo langsung di Pulau Komodo. Perjalanan yang takan terlupakan. Buat temen temen yang ingin juga pergi kesini aku saranin buat memakai aplikas Pegipegi, karna kalian dapat dengan mudah memesan tiket pesawat, bahkan memesan hotel. Juga banyak promo yang diberikan oleh Pegipegi, apalagi menjelang libur tahun baru nanti, jadi kalian bisa lebih hemat dalam traveling hehe.

Aku berharap bisa diberikan kesempatan lagi untuk pergi ke Labuan Bajo, rasanya belum cukup untuk melihat keindahan disana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun