Naja adalah perempuan yang mempunyai mimpi untuk menulis. Pada suatu hari, dia di ketertawakan oleh 2 orang temannya, seketika itu dia sadar dan berkata.
"Emangnya kenapa dengan cita-cita menjadi seorang penulis?". Gumamnya
Naja langsung tidak mementingkan lagi perkataan sekitarannya karena mimpi itu berdasarkan dampak dari masa lalu yang dianya hobi menulis. Di saat Naja ada jadwal berkumpul dengan teman-temannya, teman dekat Naja ada 5 yaitu nila, Lala, Siti, maysa dan Kesya. Mereka membahas bagaimana rencana ke depan dan apa yang ingin di targetkan.
  " Kalian nantinya waktu kuliah targetnya apa sih? ". Tanya Lala
  " Aku maunya sih belajar bahasa Arab". Sahut Nila
  " Aku juga". Sambung Maysa dan Siti
  " Aku mau kursus bahasa Inggris sih". Ucap Kesya
  " Aku mau di lingkup penulisan soalnya aku hobi menulis heeee". Ujar Naja
  " Berarti kamu punya cita-cita seorang penulis ya? Bukannya itu tidak mudah ya soalnya ada seorang penulis karena terlalu stres jadi bunuh diri". Tanya Lala
  "Iya". Ucap Nila, Siti, Maysa dan Kesya
  " Iya sih. Cuman, kita itu harus bisa menantang diri kita sendiri, yakin bahwa itu nantinya mudah di lalui sehingga mencapai finisnya masing-masing apapun itu cita-cita pasti itu adalah hasil gambaran dari masa lalu. Semuanya akan mudah di lalui, risiko itu pasti ada tetapi karena kita mau juga kan?. Sahut Naja
  " Iya sih betul juga katamu Naja, semoga kita berhasil untuk menggapai mimpi". Ujar Lala sambil mereka pun berpegangan tangan
Pada masa kuliah Naja tetap menulis sampailah dia mencetak beberapa buku walaupun selalu di remehkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H