Tentunya kita tidak asing atau pernah mendengar istilah childfree. Childfree adalah kondisi dimana satu pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak seumur hidupnya walaupun tidak terdapat masalah dalam kesehatan untuk mempunyai anak.Â
Childfree sendiri sebenarnya bukan merupakan budaya Indonesia atau dapat dikatakan sebagian besar orang Indonesia jarang yang memutuskan untuk childfree. Akan tetapi, hal ini bukan berarti tidak ada orang Indonesia yang memutuskan untuk childfree. Childfree sendiri banyak menuaikan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.Â
Sebagian orang yang memutuskan untuk childfree tentunya mempunyai alasan tersendiri seperti kondisi ekonomi yang buruk, memang tidak mau mempunyai anak, dan tidak yakin dapat menjadi orang tua yang baik.Â
Childfree sendiri tentunya mempunyai dampak positif dan negatif. Apakah berkurangnya permasalahan lingkungan yang ada dapat dikatakan sebagai dampak positif dari childfree?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa. Pada pertengahan 2021 jumlahnya naik menjadi 272,68 juta jiwa.Â
Jumlah tersebut pada pertengahan 2022 mengalami peningkatan menjadi 275,77. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi penduduk di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.Â
Semakin banyaknya populasi penduduk artinya semakin banyak kendaraan yang tentunya semakin banyak juga polusi, semakin banyak lahan yang dibuka untuk perumahan, dan yang pastinya semakin banyak sampah yang akan dihasilkan. Akankah childfree bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang ada ataukah terdapat cara lain?.Â
Tentunya apabila sebagian besar orang berpikir untuk childfree, populasi penduduk akan mengalami penurunan yang tentunya diikuti dengan menurunnya permasalahan lingkungan yang ada.
Namun, perlu diketahui bahwa pilihan untuk childfree dapat berdampak negatif bagi sebuah negara. Hal tersebut dikarenakan di masa yang akan datang negara tersebut akan kekurangan jumlah penduduk yang berusia produktif. Penduduk dengan usia produktif akan lebih sedikit daripada usia penduduk yang tidak produktif.Â
Hal ini dapat kita lihat dari negara Jepang yang kebanyakan penduduknya memilih childfree dan berdampak pada populasi masyarakat di Jepang terus berkurang dalam waktu yang singkat.
Untuk saat ini dampak dari childfree memang belum terasa di Indonesia. Dapat dilihat jumlah penduduk dengan usia produktif masih lebih banyak daripada usia penduduk yang tidak produktif. Akan tetapi, apabila masyarakat Indonesia kedepannya akan mempunyai pemikiran yang sama dengan penduduk Jepang, tidak menutup kemungkinan kondisi populasi masyarakat di Indonesia di masa yang akan datang akan sama seperti kondisi populasi masyarakat Jepang saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H