- LATAR BELAKANG
Program Eco School merupakan salah satu bentuk penerapan di dunia pendidikan yang bertujuan untuk mengaktualisasikan pembangunan berkelanjutan atau Substainable Development berbasis adiwiyata yang dilaksanakan secara sistematis (Morgensen & Mayer, 2007). Dengan system pendidikan yang sistematis, sekolah hijau atau eco-school atau yang biasa disebut adiwiyata diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan khususnya bagi siswa. terbekalinya siswa dengan pengetahuan serta keterampilan-keterampilamnterkait lingkungan akan menjadikan lingkungan yang ditempatinya menjadi bersih dan lertari.
Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga system bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit (Fathoni, 2020).Â
Sedangkan jenis tanaman yang dapat ditanam dengan sistem hydroponic antara lain bunga (misal: krisan, gerberra, anggrek, kaktus), sayur-sayuran (misal: selada, sawi, tomat, wortel,asparagus, brokoli, cabe, terong), buah- buahan (misal: melon, tomat,mentimun,semangka, strawberi) dan juga umbi-umbian (Mulasari, 2019). Cara bercocok tanam secara hidroponik sebenarnya sudah banyak dipakai oleh beberapa masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas.Â
Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem tersebut. Sistem ini dapat menguntungkan dari kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya, serta dapat memaksimalkan lahan pertanian yang ada karena tidak membutuhkan lahan yang banyak. dengan begitu, hidroponik merupakan system yang baik untuk mengedukasi siswa di sekolah tentang lingkungan dengan ruang lingkup pertanian.
Untuk mewujudkan Eco School salah satunya dengan menjalankan Program bercocok tanam menggunakan sistem Hidroponik NFT yang cocok di lingkungan SMKN Jateng di Pati. Sistem Hidroponik juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran Konkret terutama pada mata pelajaran Biologi sehingga pembelajaran lebih kontekstual.
sekolah , menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan sehingga kehidupan berasrama dapat berjalan dengan baik.
TANTANGAN
Dalam Pembuatan dan pelaksanaan program Eco School Berhidroponik tentunya terdapat beberapa tantangan diantaranya Keterbatasan dana sekolah, pemahaman siswa dan warga sekolah yang kurang tentang berhidroponik.
AKSI
Kegiatan yang saya lakukan adalah membuat dan melaksankan program Eco School dengan berhidroponik dengan melibatkan siswa dan seluruh warga sekolah untuk meningkatkan kepedulian dan jiwa kewirausahaan warga sekolah terutama siswa melalui berhidroponi. Kegiatan diawali dengan koordinasi dengan kepala sekolah terkait program yang akan dilaksanakan, pembuatan proposal dan pengajuan kepada bendahara sekolah, membentuk Tim kerja untuk pelaksanaan program Eco School Berhidroponik dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
REFLEKSI
Dalam Proses pelaksanaan Program ada beberapa Evaluasi terkait dengan tempat instalasi yang kurang terkena sinar Matahari, sehingga harus di Pindah untuk memaksimalkan proses pertumbuhan tanaman Hidroponik.
SIMPULAN
Dari kegiatan praktik baik yang saya lakukan menjadikan saya lebih termotivasi untuk mengembangkan program Eco School Berhidroponik yang bisa digunkan sebagai media pembelajaran untuk siswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H