Mohon tunggu...
nandhika murti
nandhika murti Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Selamat datang..

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Keberlanjutan Program Padi Organik di Desa Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar

28 Juni 2021   06:10 Diperbarui: 28 Juni 2021   06:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi 2. Sesi foto saat akhir acara (Dokpri)

Tim Penelitian Hibah Grup Riset (HGR) Universitas Sebelas Maret dari bidang Penyuluhan Pertanian yang diketuai oleh Dr. Joko Winarno M.Si telah mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 di Desa Pereng Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Topik diskusi yaitu terkait pembentukan Internal Control System (ICS) untuk keberlanjutan program padi organik pada Kelompok Tani Rukun Makaryo. Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Bapak Suswadi selaku Dosen Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Kegiatan tersebut dibersamai oleh Bapak Dr. Sapja Anantanyu S.P, M.Si dan Ibu Putri Permatasari S.P, M.Si. Acara berlangsung pada pukul 10.00 hingga 12.00 WIB yang diawali dengan pembukaan oleh moderator, kemudian dilanjutkan pemaparan materi, dan diskusi oleh narasumber.

Narasumber menjelaskan terkait pengertian Internal Control System (ICS), unsur-unsur ICS, serta pembentukan organisasi ICS pada Kelompok Tani Rukun Makaryo. Internal Control System (ICS) merupakan sistem pengawasan mutu yang dilakukan oleh kelompok kepada seluruh anggota guna memenuhi standar sistem pertanian organik. Organisasi ICS yang disusun terdiri dari Koordinator atau Manager ICS untuk mengkoordinir inspeksi internal, Inspektor Internal untuk mengecek kesesuaian pelaksanaan proses budidaya hingga pasca panen dengan standar organik, Petugas Pendamping Lapang untuk melatih dan mendampingi petani dalam praktik pertanian organik, serta Komisi Persetujuan. Selain itu, narasumber juga memberikan pengertian bahwa benih padi organik dapat diambil dari benih yang paling baik pada anggota untuk musim tanam berikutnya, petani harus memiliki catatan mulai dari pemakaian input produksi hingga panen, dan kemitraan harus dalam satu pintu. Para petani peserta FGD mengharapkan bahwa petani Kelompok Tani Rukun Makaryo diberikan kemitraan untuk memasarkan hasil panen.

Dokumentasi 2. Sesi foto saat akhir acara (Dokpri)
Dokumentasi 2. Sesi foto saat akhir acara (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun