Mohon tunggu...
Nanda Toyino
Nanda Toyino Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya suka membaca buka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Kebudayaan Pendidikan Keluarga dalam Jiwa Nasionalisme

6 Desember 2022   09:39 Diperbarui: 2 Januari 2023   20:22 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya menghadapi tantangannya tersendiri dalam berkomunikasi. Tidak jarang dalam keseharian kita harus berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya. Di sinilah perlu adanya pemahaman tentang budaya-budaya lain, agar komunikasi bisa berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman.

Metode

Penelitian ini menggunaakan metode deskriptif kualitatif dengan studi yang berfokus pada Pendidikan, Kebudayaan dan peran Keluarga Dalam Membentuk dalam membentuk kebudayaan. Cara yang digunakan yaitu dengan menggunakan pendekatan studi literatur, yaitu pengkajian dan analisis kembali terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan perilaku organisasi publik. Penelitian dengan studi literature adalah penelitian yang menggunakan sumber dan metode pengambilan data dengan mengambil data dari pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian (Melfianora, 2019). 

Dengan metode tersebut kami melakukan analisis data dengan mengumpulkan literature dari artikel jurnal penelitian ilmiah yang terakreditasi nasional dan internasional lima tahun terakhir, informasi di internet, Dalam penarikan kesimpulan, peneliti menggunakan metode deduktif dengan menarik kesimpulan dari kesimpulan umum ke kesimpulan khusus. Peneliti membuat temuantemuan baru dalam studi kasus, temuan ini yaitu dalam bentuk hipotesa yang bisa digunakan untuk penelitian lanjutan.

Hasil dan pembahasan

Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi, yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata budaya diartikan sebagai: 1) pikiran, akal budi; 2) adat istiadat; 3) sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab, maju); dan 4) sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah.

Kebudayaan diyakini sebagai warisan dari orang dewasa kepada anak-anak. Bahwa manusia tidak dilahirkan dengan kebudayaan, tapi kebudayaan itu dipelajari oleh manusia sepanjang kehidupan. Proses belajar itu merupakan salah satu bentuk bawaan sosial yang dimiliki manusia sejak dia dilahirkan. Jadi, jika kita ingin mempelajari kebudayaan maka salah satu cara adalah mempelajari bawaan sosial dari sekelompok orang didalam kebudayaan tertentu. Salah satu kunci untuk menentukan komunikasi antarbudaya yang efektif adalah pengakuan terhadap faktor-faktor pembeda yang mempengaruhi komunikasi, apakah itu etnik, ras, atau kelompok kategori yang memiliki kebudayaan tersendiri (Alfatah Sibua, 2019:996). Berbagai kearifan lokal muncul sebagai bentuk respon mereka terhadap kondisi alam yang mereka temukan. Respon tersebut yang dalam perkembangan sejarah melahirkan pola-pola unik yang sangat mempengaruhi perkembangan sejarah dan kebudayaan masyarakat bersangkutan. Kebudayaan selalu berubah, karena kebudayaan merupakan sejarah manusia yang senantiasa memberikan bentuk-bentuk baru pada polapola yang ada. Perubahan budaya dapat terjadi secara internal maupun eksternal. Perubahan internal dapat disebabkan antara lain karena ketidakpuasan terhadap tatanan dan peraturan yang berlaku, kehadiran inventor dan inovator. Perubahan eksternal biasanya lebih terasa sebagai akibat atau dampak. Aspek budaya berubah dari waktu ke waktu menurut dua pola, yaitu percepatan budaya dan serbuan logistik. Dalam percepatan budaya, kemampuan manusia untuk mengendalikan lingkungannya meningkat pesat dan laju percepatan itu sendiri semakin cepat. Sebaliknya, logistik terburu-buru mengacu pada perubahan yang mulai perlahan, tiba-tiba mulai dengan cepat, kemudian kembali perlahan atau berhenti sama sekali. Ada berbagai pola perubahan yang sangat penting, antara lain pola evolusi, difusi dan akulturasi, pola dialektika, dan pola kontemporer industrialisasi dan modernisasi.

Pentingnya Peran Pendidikan dalam Kebudayaan

 Pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku individu atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran serta pelatihan. Secara filosofis, pendidikan adalah upaya mempersiapkan warga negara untuk memiliki dan merefleksikan seperangkat pengetahuan, nilai, dan tatanan yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat luas Pendidikan nasional harus benar-benar dapat menyiapkan generasi muda yang berkarakter, berkepribadian, beradab dan berbudaya, sehingga para generasi muda Indonesia dapat lebih mencintai kebudayaan bangsanya sendirin.Di dalam amanat Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional dengan jelas dikatakan, bahwa undang-undang tersebut di keluarkan dalam rangka memantapkan ketahanan nasional serta mewujudkan masyarakat maju yang berakar pada kebudayaan bangsa dan persatuan nasional yang berwawasan bineka tunggal ika berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dengan kata lain pengembangan kebudayaan nasional Indonesia merupakan tanggung jawab dari semua warga indonesia, lebih-lebih lagi hal tersebut akan merupakan tugas dan tanggung jawab dari pranata sosial yang di sebut lembaga pendidikan nasional.

Dalam isi kurikulum saat ini sejumlah mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Mengacu pada nilai-nilai karakter yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Pembukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter yang terlihat baik dalam budaya sekolah maupun dalam pola interaksi pembelajaran (Heri Susanto, Ersis Warmansyah Abbas, M. Zaenal A. Anis, dan Helmi Akmal, 2021:173) Sudah menjadi pemahaman umum bahwa Indonesia adalah negara dengan nuansa multikulturalisme yang kental. Situasi ini membawa konsekuensi bahwa multikulturalisme harus dipahami oleh setiap warga negara termasuk kaum muda, khususnya peserta didik. Memberikan pemahaman yang benar tentang multikulturalisme berarti menghilangkan peluang disintegrasi suatu bangsa di masa depan (Johan Arifin & Heri Susanto, 2017:167).

Makna budaya dalam pendidikan, akan ditemukan bagaimana budaya daerah dan budaya nasional sangat bermakna dalam pendidikan baik dalam konsep otonomi maupun nasional sangat bermakna dalam pendidikan baik dalam konsep otonomi maupun nasional baik budaya lisan maupun budaya tulisan atau budaya materi atau nonmateri. Norma-norma dan nilai-nilai yang dimiliki oleh suatu kebudayaan merupakan potensi dasar pembentukan peserta didik yang cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas interpersonal dan intrapesonal. Keanekaragaman bahasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia akan menjadi alat interaksi didalam proses pendidikan. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan lahir dari keanegaragaman bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun