Mohon tunggu...
Nanda MutiaraSari
Nanda MutiaraSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Staiyo

Sedang belajar, mohon maklum Fb: Nanda Mutiara sari Ig: n.mutiara_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Keluarga dalam Pendidikan Akhlak

21 Maret 2022   12:55 Diperbarui: 21 Maret 2022   13:44 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: http://uikas3bogor.blogspot.com/2015/04/model-konsep-pendidikan-akhlak-dalam_12.html?m=1
Sumber: http://uikas3bogor.blogspot.com/2015/04/model-konsep-pendidikan-akhlak-dalam_12.html?m=1

Sumber: http://pundi.or.id/pundi/artikel/pentingnya-untuk-mendidik-akhlak-peserta-didik
Sumber: http://pundi.or.id/pundi/artikel/pentingnya-untuk-mendidik-akhlak-peserta-didik

Assalamu'alaikum wr wb saya Nanda Mutiara Sari, disini saya akan bercerita tentang pendidikan akhlak dalam keluarga dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Keluarga adalah ikatan laki-laki dan wanita berdasarkan hukum atau undang-undang perkawinan yang sah. 

Di dalam keluarga ini lahirlah anak-anak. Dalam keluarga pula terjadi interaksi pendidikan. Para ahli pendidikan umumnya menyatakan pendidikan di lembaga ini merupakan pendidikan pertama dan utama. 

Dikatakan demikian karena di lembaga ini anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya. Di samping itu, pendidikan di sini (keluarga) mempunyai pengaruh yang dalam terhadap kehidupan peserta didik di kemudian hari, karena keluarga secara umum merupakan tempat, di mana anak didik menghabiskan sebagian besar waktunya sehari-hari. (Zakaria, 2000: 99)

Lebih jauh terkait pendidikan akhlak, keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan akhlak bagi anak-anak, sebagai institusi yang mula-mula sekali berinteraksi dengannya, oleh karena mereka mendapatkan pengaruh daripadanya atas segala tingkah lakunya. 

Keluarga harus dapat mengajarkan nilai dan faedah berpegang kepada akhlak semenjak kecil. Sebab manusia itu sesuai dengan sifat asasinya menerima nasehat jika datangnya melalui rasa cinta dan kasih sayang, sedangkan ia menolaknya jika disertai dengan kekasaran dan biadab. (Langgulung, 1995: 374)

Jadi seharusnya keluargalah yang memegang kendali anak tersebut agar mempunyai akhlak yang baik. Anak-anak yang sudah mulai tumbuh kembang dan bersekolah, mungkin mempunyai banyak teman bahkan banyak yang menjadikan mereka seolah tidak berakhlak adalah pergaulan anak tersebut yang salah. 

Tetapi jika keluarga mendidiknya dari kecil bergaul dengan siapapun anak itu kalau mereka sudah bisa membatasi diri dengan tingkah laku dan akhlaknya pasti tidak akan mengikuti teman-temannya.

Keluarga harus memberi contoh yang baik kepada anak dari hal-hal kecil seperti, berdo'a sebelum dan sesudah makan, masuk kamar mandi dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan, menggunakan tangan kanan untuk makan menulis dll, sholat tepat waktu, tidak boleh berkata kasar, dan bersikap santun. Dari hal2 kecil itu mungkin bisa merabah ke hal2 yang besar jadi ajarkan anak melalui kebiasaan2 baik di dalam rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun