Mohon tunggu...
Nanda Syaharotulo Ajizah
Nanda Syaharotulo Ajizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Kepribadian yang Bermoral dan Berkarakter Melalui Pengembangan Diri

10 Mei 2024   15:33 Diperbarui: 10 Mei 2024   15:36 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan moral dan karakter

Pendidikan moral adalah syarat penting dalam perkembangan sosial manusia menurut filsafat tradisional. Ini mengacu pada upaya untuk mengendalikan dan meningkatkan perilaku sosial, yang merupakan bagian dari proses perkembangan manusia menuju keadaan yang lebih baik. Dengan demikian, moralitas dapat dianggap sebagai sistem aturan perilaku yang membimbing individu dalam menjalankan fungsi masyarakat, serta melindungi kepentingan orang lain.

Karakter merupakan konsep inklusif yang tidak hanya mencakup aspek menjadi pelaku yang baik, tetapi juga melibatkan berbagai aspek pembentukan kepribadian. Proses pembentukan karakter melibatkan pendidikan yang diberikan di rumah, di sekolah, serta melalui interaksi sosial. 

Sekolah, sebagai lembaga formal, memiliki peran penting dalam pendidikan karakter. Namun, implementasi pendidikan karakter di sekolah tidak selalu jelas dan seringkali tidak didasarkan pada landasan teoritis yang kuat. Hal ini disebabkan karena belum adanya konsensus mengenai definisi kebajikan dan bagaimana cara mengajarkannya. Konsensus semacam itu penting mengingat masyarakat kita sangat beragam, terutama dalam konteks sistem politik yang demokratis.

Pembentukan Moral

Pembentukan moral merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak dengan tujuan mencapai standar moral yang diinginkan. Contohnya, pendidik seperti guru dan ketua osis memiliki peran dalam mengubah moralitas siswa dari yang kurang baik menjadi lebih baik. 

Moralitas mengacu pada perilaku manusia yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Lingkungan sosial tempat siswa dibesarkan juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan moral mereka. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus menggunakan berbagai metode untuk membentuk perilaku siswa agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Pendidikan Kecerdasan Moral sebagai Pengembangan Kepribadian Siswa

Pengembangan kepribadian siswa dilakukan melalui layanan pendidikan yang mencakup mendidik, membina, dan mempraktikkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:

Mendidik: Guru memberikan pemahaman, reward, pemujian, dan motivasi kepada siswa agar mereka tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik dan psikis.

Membina: Pembentukan watak dan kepribadian siswa dilakukan melalui pola asuh, layanan pendidikan, dan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu contohnya adalah pembinaan moral bagi anak jalanan, yang meliputi ceramah, nasehat, hukuman edukatif, dan diskusi.

Memiliki Integritas: Siswa dan guru harus konsisten dalam menegakkan moralitas dalam setiap aktivitasnya. Integritas menjadi tolak ukur untuk menilai kualitas moral seseorang.

Bertanggung Jawab: Prinsip bertanggung jawab mengajarkan siswa untuk melaksanakan tugas dengan sesuai hati nurani. Orang tua juga bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya.

Berperilaku Jujur: Jujur adalah nilai moral mendasar yang harus diterapkan dalam berperilaku. Kejujuran menjadi panduan utama dalam bertindak.

Pendidikan Kecerdasan Berkarakter sebagai Pengembangan Kepribadian Siswa

Pendidikan kecerdasan berkarakter dapat diberikan melalui berbagai strategi efektif, antara lain:

Pengkondisian: Menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter siswa.

Kegiatan Pembelajaran: Menggunakan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menekankan pada pengembangan karakter cerdas, berpikir terbuka, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu.

Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstrakurikuler: Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengembangkan karakter melalui berbagai aktivitas di luar pembelajaran formal.

Pengembangan Budaya Sekolah: Membentuk budaya sekolah yang mendukung pengembangan karakter siswa.

Pendidikan Karakter: Melalui program pendidikan karakter yang dilakukan secara terus-menerus, mulai dari usia dini.

Pengembangan Diri: Melalui program pengembangan diri di luar proses pendidikan formal.

Keteladanan: Dengan memberikan contoh yang baik dan menjadi panutan bagi siswa.

Penguatan Pendidikan Karakter: Melalui pendekatan yang menggabungkan keteladanan, pengajaran, dan penguatan karakter.

Growth Mindset: Mengajarkan siswa bahwa kecerdasan dan bakat dapat terus berkembang melalui usaha dan kerja keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun