Oleh
JUNIANTO1 DAN NANDA SALSABILA FAHRANI2
Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD
Teri Medan merupakan jenis produk makanan awetan berasal dari ikan teri khas Medan, berbeda dengan teri nasi dari segi warna serta bentuknya. Teri memiliki prospek ekonomi yang baik karena konsumen cukup luas mulai dari kalangan ekonomi bawah sampai ekonomi tinggi baik masyarakat yang ada di Kota maupun di Desa. Tingginya minat masyarakat terhadap makanan yang siap saji menjadi peluang besar bagi produsen untuk lebih mengembangkan usahanya. Produk ini selain tidak memerlukan waktu yang lama dalam penyajiannya juga praktis di bawa kemana saja baik untuk oleh-oleh maupun persediaan lauk di rumah sehingga membuat permintaan pasar dapat terus menerus meningkat
Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, pihak industry harus melakukan analisis analisis kebutuhan (Hanson & Percival, 2005; Tan, 2011; Zaveiand & Jusan, 2012) maupun analisis kepuasan (Kwanda, Rahardjo, & Wibowo, 2003; Tan, 2011). Kepuasan itu sendiri yaitu sebuah respon seorang konsumen menganai berhasil atau tidaknya capaian yang mereka ingin jangkau (Gerson, 2001). Kebutuhan juga menurut Kertajaya et. al (2015) merupakan suatu hal yang harus terpenuhi karena hal tersebut dapat membuat konsumen tetap bertahan dan mendapat tingkat kepuasan yang dasar. Oleh sebab itu analisis kebutuhan merupakan point penting dalam sebuah usaha untuk mendesain produk, karena dari analisis kebutuhan para produsen atau penyedia mendapat pencerahan mengenai kebutuhan konsumen.
Terkait dengan kebutuhan ini, Produk Teri Medan bisa memenuhi kebutuhan fisiologis dan dapat memuaskan konsumen yang menginginkan ikan dengan bentuk lain atau berbeda. Konsumen yang berkeinginan mengkonsumsi ikan dengan tekstur serta memiliki cita rasa dapat membeli produk Teri Medan selain tekstur dan rasa, produk ini praktis sehingga bisa dibawa dan disimpan di tas.
Untuk segmentasi pasar, Teri Medan tidak spesifik untuk remaja saja, tetapi orang dewasa bahkan anak-anak juga dapat mengonsumsi produk ini, dan untuk kelas sosial berbagai golongan bisa dengan mudah mendapatkan Teri Medan karena harganya yang affordable atau terjangkau.
Bentuk pasar untuk pemasaran produk Teri Medan ini yaitu "Pasar Persaingan Sempurna", hal ini disebabkan karena dilihat dari jumlah pembeli serta penjual yang bisa dikatakan banyak dan produk yang di ditawarkan juga sama atau seragam. Berhubung barang yang dijual sama, para pembeli atau konsumen mengambil harga yang lebih murah dengan barang yang sama dalam membeli produk.
Keunggulan produk dengan pesaing yang diperoleh dengan cara menyampaikan nilai dari produk yang lebih besar pada pelanggan, harga yang lebih terjangkau atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang setara dengan harga tinggi. Produk Teri Medan memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk Teri Medan lain seperti dibuat dari bahan-bahan yang higienis serta menjadi nilai tambah untuk cita rasa, tidak menggunakan bahan pengawet. Kemasan yang digunakan untuk produk Teri Medan menggunakan kemasan Standing Pouch Printing yang dilengkapi dengan Ziplock, alufoil dibagian dalam sebagai bahan dasar nya.
Dalam memasarkan produk Teri Medan dilakukan promosi dengan cara mengenalkan produk kepada konsumen dan menjelaskan apa saja keunggulan dari produk tersebut. Selain keunggulan, harga serta promo menarik juga dijelaskan dalam melakukan promosi. Produk Teri Medan ini memiliki kandungan nutrisi serta rasa yang sangat nikmat, sangat cocok untuk menjadi teman makan. Untuk 1 pack nya berisi 100 gram dan bisa bertahan lama di suhu ruang. Harganya juga cukup terjangkau yaitu Rp 45.000 untuk 1 pack dan jika melakukan minimal pembelian 5 pack akan mendapat potongan harga. Teri Medan ini tidak menggunakan bahan pengawet jadi aman untuk dikonsumsi. Produk ini juga sudah mendapat sertifikat halal.
Media promosi yang dapat digunakan dan sudah sangat umum dibagi menjadi media elektronik, media cetak, media luar ruang serta media lini bawah. Tetapi untuk promosi produk Teri Medan ini menggunakan media online seperti Instagram, Facebook dan market place seperti Shopee, Tokopedia dan Bukalapak.
Teknik promosi yang digunakan yaitu Personal Selling dan Sales Promotion. Point-of-purchase yang merupakan teknik promosi dengan cara memajangkan produk di display dan Rebates yaitu Teknik promosi dengan memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko pengecer. Konsumen mengirim bukti pembelian tertentu pada produsen.
Distribusi merupakan jalur yang dipakai perusahaan untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Dalam mendistribusikan produk Perusahaan X menggunakan saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung adalah penyaluran produk dari produsen langsung ke konsumen, sedangkan saluran distribusi tidak langsung adalah penyaluran produk dari produsen ke konsumen dengan menggunakan perantara. Dalam pelaksanaan saluran distribusi, perusahaan harus mampu memilih saluran distribusi yang paling efisien.
- ALUR DISTRIBUSI
Produsen       Pengecer       Konsumen
Alur distribusi untuk pemasaran produk Teri Medan yaitu dari Produsen didistribusikan ke Pengecer dan terakhir disalurkan ke Konsumen. Selain didistribusikan ke Pengecer, Produsen juga secara langsung melayani para konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, N.K.Y., 2003. Segmentasi Pasar, Penentuan Target dan Penentuan Posisi. Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, 1(2), pp.91-106.
Albari, A., 2002. Mengenal Perilaku Konsumen Melalui Penelitian Motivasi. Jurnal Siasat Bisnis, 1(7).
Alexander, A., Wahjudi, D. and Budiman, J., 2015. Analisis Kebutuhan Konsumen Dan Rekomendasi Perancangan Perumahan Dengan Luas Bangunan 36-70 M2. Dimensi Utama Teknik Sipil, 2(1), pp.8-15.
Kotler, P. dan Amstrong, G., 2012, Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kwanda, T., Rahardjo, J., & Wibowo, B. R. (2003). Analisis Kepuasan Penghuni Rumah Sederhana Tipe 36 di Kawasan Sidoarjo Berdasarkan Faktor Kualitas Bangunan, Lokasi, Desain, Sarana dan Prasarana. Dimensi Teknik Arsitektur, 31, 124-132.
Mai, D., Purwanto, A. and Goni, S.Y., 2016. Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Telepon Seluler Di IT Centre Manado (Suatu Kajian Sosiologis). ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 5(4).
Meilinda, E. and Susanti, E.D., 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Psikologis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Sate Tepi Sawah (Jalan Petiken Driyorejo Gresik). Jurnal Bisnis Indonesia, 9(2).
Munir, Sahibul. 2008. Pengantar Mikroekonomi : Struktur Pasar. Modul 9. Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana.
Muslim, C dan T.Nurasa. 2007. Analisis Marjin Pemasaran Lada Putih Dalam Mendukung Daya Saing Produk Agroindustri Lada Indonesia. Jurnal Sosio Ekonomika 13(2): 8 -- 23.
Oentoro 2012, Dikutip Dari Buku Manajemen Pemasarann Teori & Implementasi Dr. Sudaryono 2016.
Prasetyo, L.D., Moniharapon, S. and Loindong, S., 2017. Pengaruh Faktor-Faktor Segmentasi Demografis Dan Segmentasi Psikografis Terhadap Keputusan Pembelian Pada Matahari Department Store Mtc Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(2).
Sudaryono 2016, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, penerbit C.V ANDI OFFSET.
Tan, T. H. (2011). Meeting First-Time Buyers' Housing Needs and Preferences in Greater Kuala Lumpur. Cities, 389-396.
Tjiptono., Fandy., dan Chandra, G., 2012. Pemasaran Strategik. ANDI, Yogyakarta.
Widyasari, W.W. and Manzilati, A., 2012. Identifikasi Struktur Pasar Dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Harga (Studi Kasus Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(1).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI