Mohon tunggu...
Nandasari Dompu
Nandasari Dompu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

( masak/ lakukan apa yang disukai/lucu )

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep dasar sosial-emosional

17 Januari 2025   21:28 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:28 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Tahapan Perkembangan Emosi
          Pada dasarnya perkembangan emosi anak usia dini akan berkembang dengan sendirinya. Namun tetap butuh dukungan penuh dari lingkungan sekitarnya terutama orang tua untuk bisa mengembangkan kecerdasan emosional ini dengan baik. Jika kecerdasan emosional ini berkembang secara positif, maka kecerdasan intelektualnya juga akan berkembang dengan optimal seperti kemampuan untuk memahami sebuah peristiwa, dan mengelola emosi sesuai dengan keadaannya.
          Perkembangan emosi anak usia dini biasanya ditunjukkan pada reaksi fisik yang kemudian berkembang dalam mengenali berbagai jenis emosi sesuai dengan umurnya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi anak dalam mengenali dan mengekspresikan emosinya, seperti faktor kematangan yang dipengaruhi oleh kelenjar endokrin. Kurangnya produksi kelenjar endokrin akan berpengaruh pada reaksi fisiologis anak terhadap penanganan stress.
           Namun tentu saja faktor pembelajaran secara alami juga berpengaruh besar dalam menunjang perkembangan emosi anak usia dini. Berikut ini beberapa metode belajar anak dalam menentukan perkembangan emosi anak usia dini, yaitu:

a. Mencoba
          Cara belajar anak yang pertama adalah mempelajari dan mencoba-coba. Setiap anak akan mencoba berbagai macam perilaku yang dia tahu dan memlih mana yang memberikan kepuasan terbesar pada dirinya lalu mengeliminasi perilaku yang memberikan sedikit kepuasan.

b. Meniru
           Cara belajar meniru akan melibatkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Emosi mana saja yang mempengaruhi rangsangannya dalam kondisi tertentu. Anak akan mengamati hal apa saja yang bisa membangkitkan emosi orang lain dan menirunya seperti apa yang terjadi pada orang tersebut. Misalnya jika melihatorang marah lalu melempar barang, maka dia akan meniru hal tersebut.

c. Mengidentifikasi
         Hampir sama dengan meniru, naun mengidentifikasi ini akan berfokus pada orang yang dikagumi dan memiliki ikatan kuat dengan anak, misalnya orang tua. Hal ini akan membuat keinginan untuk meniru emosi orang tersebut lebih kuat dibandingkan meniru sembarangan orang yang dilihatnya.

d. Mengkondisikan
          Anak akan mengasosiasikan objek dan situasi yang awalnya gagal memancing reaksi emosionalnya. Cara belajar ini sangat umum terjadi pada anak usia dini karena kurangnya pengalaman dan tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan tidak rasional..

c. Melatih
          Perkembangan emosi anak yang baik dengan bimbingan orang dewasa dengan cara mengajarkan bagaimana bereaksi terhadap emosi tertentu. Anak akan melatih diri untuk memberikan reaksi pada rangsangan menyenangkan, dan mengendalikan emosi pada rangsangan yang tidak menyenangkan.

C. PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN

           Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan emosional anak usia dini usia 5-6 tahun ditinjau dari Ibu yang bekerja di kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun