Dan benar memang,
Malam ini memang tak sebegitu sepi
Bahkan cenderung penuh dengan gemerlap cahaya
Namun, entah mengapa
Tak mampu aku pungkiri ketika sunyi
Telah meminta ruang lebih dalam langit hati
Dan sungguh, tanpamu, sunyi hati semakin menyayat dinding hati
***
Dan benar memang,
Gemerlap pijar gemintang memenuhi langit malam
Bersenda gurau dan bertegur sapa dengan sang dewi malam
Tuk menemani dinginnya laju malam setiap insan
Namun, entahlah mengapa
Tak sanggupku menahan dinginnya gelisah jiwa ini
Pun jua untuk sekedar memalingkan angan
Ketika bayang wajahmu telah memenuhi ruang kenang
***
Dan benar memang,
Pagi akan kembali menyapa
Setelah malam purna menemani mimpi kita
Namun, entahlah
Selalu saja ada gundah yang menyerta
Ketika adamu kini kian bias adanya.
***
Dan benar dinda
Sampai kini jiwa ini tak pernah letih
Bercengkrama dengan rindu yang mendera
Tuk berdialektika dengan hasrat dan rasa yang ada
Pun menikmati lara tanpa luka
Yang tak pernah sepi memahat dinding jiwa
[ND]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H