Mohon tunggu...
Nanda Putri
Nanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Hallo, semua!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perjuangan Siswi SMA Negeri 6 Karawang Memulai Wirausaha di Tengah Kesibukan Sekolah

16 Oktober 2024   20:25 Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Syakila Dwi Rinjani & Aluna Syawalani

Siti Prytha Nurhazizah atau kerap disapa Prytha, adalah seorang siswi SMA Negeri 6 Karawang yang duduk di bangku kelas 10. Setelah 3 bulan masuk SMA, ia memulai usahanya sendiri. Dengan keahliannya dalam memasak, Prytha menjalankan usaha makanan manis yang sedang trend sehingga menarik minat pembelinya. Melalui sistem pre-order di handphone, Prytha mempromosikan jualannya kepada siswa-siswi di sekolah yang merupakan target pasarnya. Ia membuat makanan tersebut di rumah bersama sang Kakak dan berjualan setiap seminggu satu kali.

Alasan yang membuat Prytha mulai berjualan adalah untuk menambah uang jajannya. Kemudian, banyak kebutuhan di sekolah yang harus ia beli sehingga memerlukan uang tambahan. Faktor itulah yang melatarbelakangi Prytha untuk memulai usaha kecil-kecilan di sekolah. Tantangan yang ia hadapi selama berjualan adalah sulit untuk mempromosikannya, sehingga tidak banyak siswa yang mengetahui jualannya tersebut.

Beragam jenis makanan yang dijual oleh Prytha, beberapa diantaranya adalah mochi, cheesekuit, dan brownies. Setiap makanannya dijual dengan harga yang berbeda, dimulai dari 5.000 sampai 8.000. Keuntungan yang ia dapatkan dalam sehari tidak selalu sama, namun biasanya untung sebesar 30.000. Prytha mengatakan bahwa makanan yang paling cepat habis adalah mochi. Mochi tersebut ia buat dengan bahan tepung yang ditambahkan susu. Modal yang dikeluarkan untuk usaha ini sebesar 50.000 yang dimana modal itu dapat dari dirinya sendiri.

Meskipun harus berjualan untuk mencapai keinginannya, hal ini tidak mengganggu konsentrasi Prytha dalam proses pembelajaran di sekolah. Ia dapat membagi waktu dan tidak melupakan prioritasnya sebagai pelajar yang datang ke sekolah untuk mencari ilmu, bukan hanya mencari uang.

“Kalau bikin biasanya malem setelah pulang sekolah dan setelah ngerjain tugas, emang agak begadang dikit. Besoknya makanan dianter pas istirahat pertama ke kelas pembeli, jadi istirahat kedua saya gunakan untuk saya sendiri dan istirahat dari pelajaran yang memusingkan,” ujar Prytha saat di tengah wawancara pada Selasa (02/10/2024).

Usaha yang Prytha lakukan ini ternyata memberi manfaat dalam hidupnya sehingga ia merasa akan melakukan usaha ini dengan jangka waktu yang panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun