Mohon tunggu...
Nanda Putri
Nanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Hallo, semua!

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Perjalanan Monalisa sebagai Ketua PMR Masa Bakti 2023/2024 SMA Negeri 6 Karawang

16 Oktober 2024   18:59 Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/encxiven?igsh=Y2diYzJ3MDJzOTNj

https://www.instagram.com/encxiven?igsh=Y2diYzJ3MDJzOTNj
https://www.instagram.com/encxiven?igsh=Y2diYzJ3MDJzOTNj

Penulis: Michael Christiawan & Hasbi Kaharudin 

Monalisa, seorang remaja yang pernah memimpin Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 6 Karawang, bercerita tentang perasaannya, tantangan yang dihadapi, serta pesan yang ia sampaikan kepada angkatan selanjutnya. Monalisa mengungkapkan sisi emosional dan pembelajaran yang ia dapatkan selama menjabat sebagai ketua PMR SMA Negeri 6 Karawang Masa Bakti 2023/2024.

Saat pertama kali terpilih sebagai ketua PMR, Monalisa mengaku merasa takut dan ragu. Pikiran buruk langsung terlintas di benaknya, mempertanyakan apakah ia layak memimpin. Namun, dukungan dari orang-orang terdekat, terutama Teh Fitri yang menjabat sebagai ketua PMR Masa Bakti 2022/2023. Sebagai sorang yang berpengalaman dibidang tersebut, Teh Fitri memberikan keyakinan bahwa Mona bisa menjalankan amanah besar ini. Meski sempat bimbang, semangat dan kepercayaan dari  orang di sekitarnya membuat Monalisa berani mengambil langkah.

Monalisa bercerita bahwa ia mencalonkan diri sebagai ketua karena dorongan dari Teh Fitri dan teman-temannya, meskipun di awal ia masih merasa ragu. Ia juga merasa pengalamannya sebagai ketua PMR saat di SMP menjadi alasan mengapa ia memutuskan untuk melanjutkan peran ketua itu di tingkat SMA. Namun, perjalanan sebagai ketua PMR tidaklah mudah. Monalisa mengungkapkan bahwa menjadi pemimpin berarti harus siap menerima segala masukan, baik ide, saran, maupun kritik. "Kita harus belajar untuk menurunkan ego dan mencoba melihat dari sudut pandang orang lain." kata Monalisa. Ia pun mengakui, sebelum menjadi ketua dirinya keras kepala. Melalui peran ini, ia belajar banyak tentang bagaimana mendengarkan anggota dengan beragam karakter dan mencari jalan tengah yang terbaik. "Aku harus pandai dalam mengolah emosi/ego serta mencoba mengerti dari Point Of View mereka. Dulu sebelum jadi ketua, aku gak jarang selalu kekeh/keras kepala." Ungkapnya. Salah satu pelajaran terbesar bagi Monalisa adalah bahwa tidak mungkin ia dapat  memuaskan semua orang dengan kinerjanya sebagai ketua PMR. "Selalu akan ada yang merasa kurang puas, dan itu wajar. Sebagai pemimpin, kita harus siap menghadapi itu," jelasnya. Dalam menyelesaikan masalah, Monalisa selalu mengedepankan komunikasi dengan kepala dingin meski diakui bahwa mengendalikan emosi pribadi sering menjadi tantangan tersendiri.

Menurut Monalisa cara ia menyelesaikan suatu masalah adalah membangun kualitas komunikasi yang baik. "Mengajak komunikasi yang bersangkutan nya. Menurut ku yang paling sulit itu adalah mengontrol emosi diri kita sendiri, gak jarang aku tersulut emosi, tapi mau bagaimana pun, sesulit apapun masalahnya, menurut aku komunikasi dengan kepala dingin selalu menjadi best solution untuk satu sama lain" ungkap Monalisa. Ia juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua anggota dan pengurus PMR 2023/2024 yang telah mendampinginya. "Aku mau ngucapin banyak terima kasih untuk semua orang yang sudah membantu aku menjalankan amanah selama 1 tahun ini, aku ga mungkin bisa ngelakuin semuanya bener-bener sendiri. Makasih banyak karena kalian selalu membantu aku, susah senang nya menurut aku akan selalu jadi chapter yang bakalan aku kenang di masa remaja ini." katanya. Ia juga meminta maaf jika ada kekurangan selama ia memimpin, tetapi kebersamaan mereka dalam suka dan duka akan selalu menjadi kenangan indah di masa remajanya. Menjelang serah terima jabatan (sertijab), Mona merasakan campuran emosi. "Jujur, aku sedih. Sempat merasa galau dan hampa" ungkapnya. Setelah setahun dikenal sebagai "Mona, ketua PMR" kini ia harus bersiap melepaskan gelar itu. Namun, Mona percaya bahwa ia telah memberikan yang terbaik untuk para anggota, dan kini mereka harus tumbuh dan berkembang sendiri. Setiap kali merasa sedih, Mona meyakinkan dirinya bahwa ini adalah bagian dari proses.

Di akhir, Mona menyampaikan pesan untuk pengurus baru PMR 2024/2025. Ia mengaku bangga pada mereka dan yakin bahwa mereka akan mampu menjalankan tugas dengan baik. "Kalian luar biasa, dan aku yakin kalian akan menjadi pengurus yang hebat," katanya. Ia berpesan agar mereka selalu rendah hati, tidak cepat puas, dan terus berusaha memberikan yang terbaik. Jika ada kesulitan, Mona berjanji akan selalu ada untuk mereka, siap mendampingi dan membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun