1. Faktor Fisik
Tidak dipungkiri bahwa setelah melahirkan seorang ibu akan merasa tidak nyaman secara fisik dan kelelahan. Hal ini didukung dengan perubahan hormonal secara drastis, seperti menurunnya kadar serotonin (hormon kebahagiaan), menurunnya kadar progesterone (dapat memicu kecemasan dan sulit tidur), dan menurunnya kadar tiroid (dapat memicu lelah dan lesu).
2. Faktor Demografik
Menurut penelitian, baby blues dan post partum depression lebih sering ditemui pada ibu yang melahirkan dengan usia sangat muda (<20 tahun) maupun sudah tua (>35 tahun).
3. Faktor Psikologis
Jika seorang ibu memiliki sejarah dengan gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar, maka ia memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami baby blues maupun post partum depression.
4. Stresor kehidupan
Stres rumah tangga, keuangan, pekerjaan, dan rendahnya dukungan sosial dapat menjadi pemicu seorang ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues bahkan post partum depression.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi baby blues dan post partum depression?
1. Istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi
Tidak dipungkiri bahwa memiliki bayi akan mengubah waktu tidur, namun dengan waktu tidur yang cukup maka kondisi fisik akan lebih fit dalam mengurus anak dan tentunya mengembalikan stamina setelah melahirkan. Selain itu, pastikan ibu makan makanan yang bergizi.