Mohon tunggu...
Nanda Oktaviana
Nanda Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nanda Oktaviana dengan nim 41522110053, fakultas teknik informatika, disini saya untuk mengerjakan kuis mata kuliah (pendidikan anti korupsi dan etik umb dengan dosen: Apollo, prof. Dr. M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Metafora The Ring of Gyges dan Fenomena Korupsi di Indonesia

25 Juni 2024   23:50 Diperbarui: 25 Juni 2024   23:50 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar ppt prof apollo

Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memerangi korupsi, termasuk pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penerapan berbagai regulasi anti-korupsi. Namun, tantangan tetap ada, terutama karena budaya korupsi yang sudah mengakar dan sistem yang memungkinkan perilaku koruptif tetap berlangsung.

Analisis Metafora The Ring of Gyges dalam Konteks Korupsi di Indonesia

1. Kekuasaan Tanpa Pengawasan:

   - Metafora Cincin: Cincin Gyges yang memberikan kekuatan untuk tidak terlihat menggambarkan situasi di mana kekuasaan besar diberikan tanpa pengawasan. Di Indonesia, hal ini tercermin dalam kasus-kasus di mana pejabat tinggi menyalahgunakan kekuasaan karena lemahnya sistem pengawasan.

   - Contoh Kasus: Banyak kasus korupsi di Indonesia terjadi di sektor di mana kontrol internal lemah, seperti pengelolaan anggaran dan proyek infrastruktur.

2. Moralitas dan Integritas:

   - Pertanyaan Moralitas: Apakah orang akan tetap jujur jika tahu mereka tidak akan tertangkap? Di Indonesia, peningkatan integritas pejabat publik melalui pendidikan anti-korupsi dan kampanye etika adalah langkah penting, meskipun efektivitasnya masih perlu dievaluasi.

   - Realitas: Banyak kasus korupsi menunjukkan bahwa tanpa pengawasan ketat, integritas individu sering kali tidak cukup untuk mencegah perilaku koruptif.

3. Sistem dan Struktur:

   - Celah Hukum dan Birokrasi: Sistem hukum dan birokrasi yang kompleks di Indonesia sering kali membuka peluang untuk korupsi. Reformasi birokrasi dan perbaikan sistem hukum diperlukan untuk mengurangi peluang korupsi.

   - Penguatan Lembaga: Penguatan lembaga pengawasan internal dan eksternal menjadi krusial dalam menutup celah-celah yang dapat dimanfaatkan untuk korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun