Mohon tunggu...
Nanda Novia Sari
Nanda Novia Sari Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Uiversitas Negeri Semarang

Saya Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai Tutor dan Nail artist

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni Budaya : Pilar Pengembangan Emosional dan Kreatifitas Anak di Sekolah Dasar

25 Oktober 2024   08:10 Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai contoh, dalam drama atau teater, anak-anak tidak hanya belajar untuk memainkan peran, tetapi juga memahami karakter dan emosi yang mereka perankan. Pengalaman ini dapat membantu mereka untuk lebih mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri. Keterampilan emosional yang terbangun melalui seni budaya akan sangat bermanfaat, tidak hanya dalam kehidupan pribadi mereka tetapi juga dalam interaksi sosial yang lebih luas.

Tantangan dalam Implementasi Pembelajaran Seni Budaya

Meskipun penting, seni budaya sering kali terpinggirkan dalam kurikulum sekolah dasar. Salah satu penyebabnya adalah anggapan bahwa mata pelajaran akademis seperti matematika dan sains lebih penting dan menentukan masa depan anak. Akibatnya, seni budaya sering kali hanya diberikan waktu yang sangat terbatas dan kurang mendapatkan perhatian dari pendidik maupun orang tua.

Selain itu, keterbatasan fasilitas dan sumber daya juga menjadi tantangan dalam pengajaran seni budaya di banyak sekolah. Beberapa sekolah tidak memiliki alat musik, ruang seni, atau guru yang terlatih khusus dalam bidang seni. Hal ini mengakibatkan pembelajaran seni budaya menjadi terbatas, dan anak-anak tidak mendapatkan kesempatan penuh untuk mengembangkan potensi kreatif dan emosional mereka melalui seni.

Pentingnya Mendukung Seni Budaya di Sekolah Dasar

Untuk memastikan anak-anak mendapatkan manfaat maksimal dari pendidikan seni budaya, diperlukan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun orang tua. Pemerintah harus memberikan dukungan yang memadai dalam bentuk kebijakan pendidikan yang mengutamakan seni budaya sebagai bagian integral dari kurikulum. Sekolah harus memastikan bahwa fasilitas dan waktu yang diberikan untuk pembelajaran seni cukup memadai. Selain itu, pelatihan bagi guru seni juga sangat penting agar mereka dapat mengajar dengan cara yang kreatif dan inspiratif.

Orang tua juga memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan seni budaya anak-anak. Mereka harus menyadari bahwa seni bukanlah sekadar hobi atau kegiatan sampingan, tetapi merupakan bagian penting dari perkembangan anak secara menyeluruh. Dukungan dari orang tua dapat diwujudkan dengan mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan seni di luar sekolah, seperti mengikuti kelas musik, tari, atau lukisan.

Kesimpulan

Seni budaya adalah pilar utama dalam pengembangan emosional dan kreatif anak di sekolah dasar. Melalui seni, anak-anak dapat mengekspresikan emosi mereka, mengasah kemampuan berpikir kreatif, serta belajar menghargai keindahan dan perbedaan. Meskipun tantangan dalam pelaksanaannya masih ada, dukungan dari berbagai pihak dapat memastikan bahwa pendidikan seni budaya mendapatkan tempat yang layak dalam kurikulum sekolah dasar. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang utuh, kreatif, dan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan kecerdasan emosional yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun