Ruhiyah juga diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan
untuk dapat mengokohkan kekuatan rohani di dalam diri para peserta didik
dan menanamkan keimanan sebagai pemuasan terhadap kecenderungan yang
suci untuk beragama, membina dan mendidik watak serta untuk mengarahkan
karakter mereka yang berdasar kepada dasar moral rohani serta dasar suri
tauladan yang didasari atas iman kepada Allah SWT. Selain itu, Tarbiyah
Ruhiyah juga didasarkan kepada iman, amal, akidah, dan akhlak serta
hubungan antara kebutuhan dunia dan akhirat dengan tanpa melampaui batas.
Seperti dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas'ud
radhiyallahu 'anhu, beliau berkata yang artinya:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya ada di
dalam tubuh seorang manusia segumpal daging. Jika itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya.
Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.'" (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menekankan pentingnya keadaan hati atau ruh dalam
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang. Oleh karena itu,
pendidikan ruhiyah menjadi sangat penting dalam Islam untuk membentuk
hati yang baik dan bersih, sehingga seluruh aspek kehidupan seseorang dapat
tercermin dalam kebaikan. Selain itu, terdapat banyak hadis lain yang juga
menyoroti pentingnya pendidikan ruhiyah, seperti hadis-hadis yang
mengajarkan tentang pentingnya ikhlas, sabar, tawakal, dan amal sholeh
dalam mencapai kesempurnaan ruhaniah.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa Tarbiyah
Ruhiyah (Pendidikan Ruhiyah/Spiritual) adalah sebuah usaha untuk merubah,
mengarahkan, melatih dan membimbing serta memengaruhi unsur-unsur
kerohanian yang bersifat dinamis dan terstruktur untuk menuju ke arah tujuan
pendidikan yang dicita-citakan menurut ukuran dan aturan ajaran Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H