Mohon tunggu...
Politik

Melayani Masyrakakat Sebagai Bela Negara

29 Desember 2015   12:49 Diperbarui: 29 Desember 2015   16:48 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari suatu hari pada waktu pagi menjelang jam kerja penulis merenung sejenak untuk meluruskan fikiran dan konsentrasi terhadap apa yang akan dikerjakan sepanjang hari ini,penulis teringat sebuah kalimat Bela Negara yang akhir-akhir ini didengungkan kembali oleh pemerintah Jokowi,penulis menyadari bahwa penulis sendiri sebagai warga Negara disamping itu juga penulis bertsetatus sebagai kepala Desa dimana jika mendengar kalimat Bela Negar jiwa ini langsung bergetar dan yang terbayang dibenak penulis adalah bahwa negeri ini dalam keadaan darurat, namun tidak demikian kejadian hari ini yang sebenarnya dan berharap negeri ini tetap dalam keadaan damai.

Kalimat Bela Negara merupakan bahasa yang tak asing lagi di telinga penulis bahkan penulis mempelajari UUD 1945 BAB X Tentang warga Negara dan penduduk,pasal 27 ayat 3 yang berbunyi ( Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta  dalam upaya pembelaan Negara ) dan UUD 1945 BAB XII Tentang Pertahanan dan Keamanan Negara, pasal 30 ayat 1 yang berbunyi   ( Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara ) Disadari atau tidak Bela Negara bukan lagi suatu untaian kalimat untuk menyemangati seluruh warga masyarakat Indonesia  untuk mempertahankan sebuah kedaulatan,melainkan suatu keharusan bahkan wajib hukumnya bagi orang orang yang duduk di pemerintahan,pegawai negeri sipil,guru,mahasiswa,pelajar dll tak terkecuali Kepala Desa.

Bagi seorang kepala Desa seperti penulis ini,banyak cara dapat kita lakukan sebagai bentuk Bela Negara yaitu dengan serta merta melaksanakan tugas sehari-hari tepat waktu dengan penuh tanggung jawab,disiplin punya integritas yang tinggi terhadap pekerjaan dan pimpinan juga tidak memberikan peluang bagi setiap prilaku dan tindakan yang menyimpang dari aturan juga penyalahgunaan kewenangan Abuse of  power  terlebih KKN ( korupsi Kolusi dan Nepotisme )  yang harus diberantas.sebagai kepala Desa harus sanggup menjadi garda terdepan dalam menggerakan Bela Negara yang sesungguhnya yaitu dengan cara melayani masyarakat penuh ketulusan,keikhlasan juga kejujuran yang tiada lain warga masyarakatlah yang lebih utama mendapatkan pelayanan prioritas dari seorang kepala Desa beserta perangkatnya.melayani warga masyarakat harus menjadi panggilan jiwa  bagi  seorang kepala Desa dengan tidak ada diskriminasi dalam melayaninya,tidak membedakan status sosial,agama,latar belakang dan  lain sebagainya artinya kepentingan warga masyarakat harus lebih utama dibandingkan kepentingan seorang kepala Desa itu sendiri.

Banyak sekali dinamika yang berkembang di tengah-tengah masyarakat pedesaan dengan sejuta hiruk-pikuk kehidupan juga beraneka ragamnya permasalahan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang kepala Desa,ini semua merupakan tanggung jawab berat yang harus dipikul oleh seorang kepala Desa yang mana setiap persoalan harus dapat terselesaikan sehingga tidak terjadi masalah-masalah baru yang berakibat patal di daerah yang dipimpinya.bagi seorang kepala Desa melayani warga masyarakat tidak cukup hanya saat jam kerja berlangsung melainkan diluar jam kerja pun tetap harus terjaga selama 24 jam penuh untuk dapat melayani warga masyarakat yang membutuhkanya,diantaranya jika warganya terserang sakit atau bersalin yang harus segera dibawa ke rumah sakit kepala Desa harus mendampinginya hingga rumah sakit dan tidak cukuip hanya mengandalkan perangkat desa yang lainya terlebih jika warga yang sakitnya tersebut butuh pendamping untuk mengurusi administrasi berobat selama di rumahsakit terkadang warga yang bersetatus keluarga miskin itu biasanya sangat berharap untuk dapat dibantu oleh kepala desanya yang tiada lain sudah dianggap tokoh yang paling dapat diandalkan.belum lagi dengan persoalan-persoalan lain yang timbul ataupun polemik yang terjadi butuh penyelesaian seorang kepala Desa,dari mulai keamanan, kriminalitas,dan lain sebagainya itu semua merupakan bagian tugas wajib kepala Desa yang tidak dapat dibiarkan begitu saja semua butuh konsentrasi dan konsistensi seorang kepala Desa,artinya semua ini dijalani sepanjang jabatan kepala Desa masih melekat dipundaknya namun menjabat ataupun tidak menjabat sebagai kepala Desa bagi seorang penggiat di masyarakat selalu merupakan panggilan jiwa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kepala Desa.

Jika Demikian apa yang penulis paparkan dalam artikel ini adalah bagian dari pada Bela Negara yang tiada lain pengabdian yang dijalani baik dengan cara melanyani warga masyarakat ataupun pengabdian terhadap atasan dalam hal ini pemerintah yang diatasnya merupakan aktifitas yang tidak dapat dihindari juga sebagai kewajiban yang harus dijalani penuh tanggung jawab dan loyalitas juga integritas yang tinggi sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air nusa dan Bangsa, Bela Negara bagi seorang kepala Desa tergambar dan terbentuk dalam sebuah pengabdian penuh terhadap warga masyarakat tampa harus mengangkat senjata akan tetapi warga masyarakat dapat terbantu kehidupanya kearah yang lebih baik dan  meningkatkan kesejahteraanya juga dapat menikmati  hasil pembangunan di daerah sehingga masyarakat pedesaan dapat sejajar dengan masyarakat perkotaan.

Untuk itu penulis yang juga sebagai kepala Desa mengimbau kepada seluruh warga masyarakat supaya lebih meningkatkan kepedulian sosial,dan berpartisipasi dalam program pembangunan desa,meningkatkan kesadaran,proaktif,mendukung setiap program-program pembangunan desa yang sedang bergulir,senantiasa dilandasi dengan rasa kebersamaan dan gotong royong demi terciptanya warga masyarakat desa yang bermartabat dengan dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan Firman Allah SWT  “jikalau ahli Negara,mereka beriman dan bertakwa pasti kami akan membukakan barrokahnya dari langit dan bumi”

Wallohu a’lam….Terima kasih 

 

Nandang Suhendar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun