Mohon tunggu...
Nanda  Nissa F
Nanda Nissa F Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suksesku Berawal dari Target-targetku

8 Desember 2017   05:50 Diperbarui: 8 Desember 2017   07:58 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SUKSES! Banyak pendapat orang tentang sukses. Salah satunya CEO Zappos, Tony Hsieh mengatakan bahwa sukses adalah hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Menurutnya nilai dasar personal mendefinisikan siapa individu tersebut sebenarnya dan nilai dasar perusahaan pada akhirnya yang menentukan karakter dan merek produknya. Bagi individu, karakter adalah takdir. Bagi organisasi, budaya adalah takdir, ujarnya dalam buku Delivering Happiness. 

Dan menurutku, Kesuksesan adalah sebuah keberhasilan yang sangat membahagiakan bagiku dan pastinya menguntungkan orang lain atau dapat membahagiakan oranglain pula. Sehingga bukan kita saja yang merasa senang atas usaha keras kita, akan tetapi orang lain pula bisa senang dengan apa yang dapat kita raih. 

Kesuksesan bukan hanya dapat kita ukur dari tingginya jabatan atau pangkat yang kita punya, bukan hanya banyaknya uang yang kita dapatkan, bukan hanya banyaknya cabang usaha yang dapat kita dirikan, bukan hanya itu! Akan tetapi kesuksesan itu juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat bagi orang lain ini justru akan mengantarkan kita bukan hanya mendapatkan kebahagiaan didunia saja, tetapi juga diakhirat.

Banyak cerita tentang kesuksesan yang ada dan tak ingin ketinggalan pula, akupun membuat cerita tentang kesuksesanku. Kesuksesanku berawal dari target-targetku. Sebelum kugapai semua apa yang aku inginkan, berawal dari selembar kertas yang bercoretkan tinta hitam pada tiap barisnya, kutuliskan semua hal yang aku inginkan dari hal-hal kecil yang mungkin orang lain menyepelekannya, tetap aku tuliskan hingga nantinya tulisan itu akan kucoret satu persatu karena telah kuraih dengan tinta biru. 

Pada tiap coretan tinta hitam itu, ada target kesuksesan dalam jangka pendek dan ada juga jangka panjang. Biasanya dalam jangka pendek berisi tentang target-target tugasku, sedangkan target jangka panjangku berisi rancangan masa depan yang indah. Masing-masing orang memiliki kesuksesan yang bermacam-macam dan pastinya kesuksesan itu ada yang paling berharga dalam hidupnya. 

Begitupun denganku, aku memiliki kesuksesan berharga dalam hidupku untuk saat ini, yaitu kesuksesan terbesarku adalah aku yang sekarang ini. Dan kesuksesan itu dimulai dari apa yang aku tuliskan.

Aku terlahir dari orang tua yang biasa-biasa saja, abi bekerja sebagai pegawai swasta dan umi sebagai ibu rumah tangga. Abi bekerja keras untuk menghidupi 3 orang putrinya yang masih terus bersekolah sampai detik ini. Aku terlahir sebagai anak pertama dari keluargaku, aku dan keluargaku tinggal di kabupaten Tuban, Jawa Timur. Akan tetapi sejak lulus SD, aku memutuskan untuk merantau jauh dari orang tua dan meninggalkan 2 adik kecil yaitu melanjutkan sekolahku di Yogyakarta tempat aku dilahirkan. 

Sampai saat ini, aku melanjutkan kuliah di Universitas Swasta ternama di Yogyakarta. Merantau adalah pilihan paling berat dalam hidupku, bayangkan saja tiap hari yang biasanya aku pulang sekolah ada umi yang menyambut dan menjemputku pulang, ketika aku kesusahan mengerjakan tugas-tugas ada abi yang sigap selalu membantu menyelesaikan tugas-tugas tersebut, dan ketika tak punya hiburan aku bisa menjahili adikku hingga membuatnya menangis, itu semua hilang ketika aku merantau di kota pelajar ini. 

Sungguh berat memang meninggalkan mereka semua dan tinggal seorang diri di kota pelajar ini. Akan tetapi disamping kesedihan-kesedihan itu semua, banyak perjalanan hidup yang kudapatkan. Aku dapat menata waktuku dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan, belajar, organisasi, tugas-tugas, mencuci, menyetrika, dan sebagainya. Menghemat uang, berteman dengan siapa saja, dan menyelesaikan masalah-masalah dalam hidupku. 

Dan pastinya hidup mandiri! Itu semua kudapatkan dari rantauan ini yang menjadikan diriku sabar, ikhlas, tenang menghadapi masalah (nggak emosian), dan dewasa menyesaikan masalah-masalah tersebut. Ini tentang sebuah pengorbanan dan perjuangan seseorang yang ingin bermetamorfosa menjadi lebih baik dan sukses di masa mendatang. Dan ini baru sebuah awal proses menuju kesuksesanku. Karena aku yakin akan peribahasa yang mengatakan bahwa "Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian, Bersakit-sakit dahulu,  Bersenang-senang kemudian".

Hingga aku jatuh cinta dengan kota pelajar ini, kota yang mengajarkanku tentang arti kehidupan yang akan mengantarkanku pada kesuksesan-kesuksesan besar yang kutulis nantinya. Berat meninggalkan kota pelajar ini, padahal sebentar lagi aku akan lulus SMA. Bingung melanjutkan sekolahku ke jenjang yang lebih tinggi dan dimana aku harus melanjutkannya. 

Ini hal yang berat dibenakku yaitu cita-cita yang saat itu masih bertentangan dengan kedua orang tua. Orang tua yang mengharapkan putri pertamanya ini menjadi seorang dokter, tetapi diriku sendiri menolak keinginan itu karena yang aku inginkan adalah menjadi seorang guru SD, bukan dokter! Beberapa kali umi dan abi merayu putri pertamanya ini untuk memilih jurusan kedokteran, beberapakali pula aku selalu menegaskan pada mereka bahwa keinginanku bukan itu. 

Mereka bahkan mengatakan bahwa untuk biaya insya Allahada, jadi jangan khawatir. Tapi kutegaskan sekali lagi pada mereka, walaupun biaya sudah disanggupi tapi apa daya jika aku tak mampu menempuh jurusan kedokteran itu, aku tahu bahwa kemampuanku bukan berada disana, dab bidang yang aku senangi adalah menjadi seorang guru. 

Akhirnya diskusi bersama keluarga besarku dilakukan, dengan keyakinan yang kumiliki aku harus memastikan bahwa mereka semua ridho dengan pilihanku menjadi seorang guru SD, Embah kakungadalah yang pertama menyetujuiku keputusanku hingga akhirnya kedua orang tuaku setuju atas pilihanku. Ini adalah tentang sebuah cita-cita yang sesuai dengan kemampuanku. 

Saat itupun coretan dengan tinta hitam didalam lembaran kertas itu bertambah karena aku harus membuktikan pada mereka semua bahwa pilihanku sesuai dengan bakat dan minta yang ku miliki. Kulanjutkan studi di kota pelajar ini. Inilah kesuksesan berhargaku saat ini  yaitu aku diizinkan untuk menjadi seorang guru SD dengan ridho dari orang tuaku. Satu targetku pun dapat kucoret dengan tinta biru.

 Saat ini, aku menduduki semester 3 di bangku perkuliahan. Setiap hari kuliah, aku selalu berharap akan ada kebahagian-kebahagian yang kudapatkan selama masa perkuliahan, akan ada nikmat-nikmat dari-Mu yang selalu kuraih. 

Dan benar saja, nilai-nilai yang kudaptkan selama masa perkuliahanku dapat memuaskan kedua orang tuaku, IPK pun ya Alhamdulliah, tugas-tugas yang diberikan dosen dapat kukerjakan dengan baik, beberapa lomba dapat kuikuti walaupun hasilnya belum maksimal. Yang terpenting adalah kenyamanan atas keputusan kita dan jangan lupa ridho dari orang tua sungguh berharga. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun