Ini hal yang berat dibenakku yaitu cita-cita yang saat itu masih bertentangan dengan kedua orang tua. Orang tua yang mengharapkan putri pertamanya ini menjadi seorang dokter, tetapi diriku sendiri menolak keinginan itu karena yang aku inginkan adalah menjadi seorang guru SD, bukan dokter! Beberapa kali umi dan abi merayu putri pertamanya ini untuk memilih jurusan kedokteran, beberapakali pula aku selalu menegaskan pada mereka bahwa keinginanku bukan itu.Â
Mereka bahkan mengatakan bahwa untuk biaya insya Allahada, jadi jangan khawatir. Tapi kutegaskan sekali lagi pada mereka, walaupun biaya sudah disanggupi tapi apa daya jika aku tak mampu menempuh jurusan kedokteran itu, aku tahu bahwa kemampuanku bukan berada disana, dab bidang yang aku senangi adalah menjadi seorang guru.Â
Akhirnya diskusi bersama keluarga besarku dilakukan, dengan keyakinan yang kumiliki aku harus memastikan bahwa mereka semua ridho dengan pilihanku menjadi seorang guru SD, Embah kakungadalah yang pertama menyetujuiku keputusanku hingga akhirnya kedua orang tuaku setuju atas pilihanku. Ini adalah tentang sebuah cita-cita yang sesuai dengan kemampuanku.Â
Saat itupun coretan dengan tinta hitam didalam lembaran kertas itu bertambah karena aku harus membuktikan pada mereka semua bahwa pilihanku sesuai dengan bakat dan minta yang ku miliki. Kulanjutkan studi di kota pelajar ini. Inilah kesuksesan berhargaku saat ini  yaitu aku diizinkan untuk menjadi seorang guru SD dengan ridho dari orang tuaku. Satu targetku pun dapat kucoret dengan tinta biru.
 Saat ini, aku menduduki semester 3 di bangku perkuliahan. Setiap hari kuliah, aku selalu berharap akan ada kebahagian-kebahagian yang kudapatkan selama masa perkuliahan, akan ada nikmat-nikmat dari-Mu yang selalu kuraih.Â
Dan benar saja, nilai-nilai yang kudaptkan selama masa perkuliahanku dapat memuaskan kedua orang tuaku, IPK pun ya Alhamdulliah, tugas-tugas yang diberikan dosen dapat kukerjakan dengan baik, beberapa lomba dapat kuikuti walaupun hasilnya belum maksimal. Yang terpenting adalah kenyamanan atas keputusan kita dan jangan lupa ridho dari orang tua sungguh berharga. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H