Mohon tunggu...
NANDA MONALIZA
NANDA MONALIZA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

HALO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Bongol Jagung Menjadi Briket Guna Meningkatkan UMKM Masyarakat Desa Belung

24 Juli 2023   21:55 Diperbarui: 24 Juli 2023   22:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Malang,24 Juli 2023

 

Desa Belung memiliki UMKM yang cukup banyak, antara lain dari hasil pertanian dan perdagangan. "UMKM yang dihasilkan masyarakat antara lain, opak gambir, roti kura-kura, dan kripik talas. 

Selain itu, ada juga dari hasil pertanian masyarakat sendiri" ujar Pak Lukman selaku Perangkat Desa Belung. Hasil pertanian masyarakat Desa Belung di antaranya adalah buah dan sayuran, termasuk jagung manis dan jagung biasa. 

Jagung manis biasanya di panen saat masih muda dan kemudian akan di jual kepada pengepul, namun berbeda dengan jagung biasa yang akan di manfaatkan untuk pengolahan makanan, akan tetapi dari jagung tersebut menyisakan bongol jagung. 

Bongol jagung biasanya hanya dibakar dan kurang di manfaatkan dengan baik, oleh karena itu Mahasiswa KKN UM Menciptakan Inovasi yaitu mengolah sampah bongol jagung menjadi briket guna menambah UMKM di Desa Belung.

 

Proses Pencetakan Briket | Sumber: Dokumentasi Mahasiswa UM 
Proses Pencetakan Briket | Sumber: Dokumentasi Mahasiswa UM 

Pembuatan Briket sendiri dilakukan oleh mahasiswa KKN UM yang berletak di lokasi RT 03 RW 03 Dusun Krajan dikediaman rumah bapak Suyanto selaku Ketua RT. Dalam pelaksanaanya warga antusias membantu mahasiswa KKN UM dengan memberikan bahan-bahan yang diperlukan seperti bahan utama yaitu limbah bongol jagung sendiri.

Dengan mengandalkan peralatan dan bahan yang seadanya mahasiswa KKN UM berhasil membuat Briket dari bongol jagung walaupun sedikit terkandala saat proses penjemuran, cuaca mendung bahkan sering terjadi hujan. "saat proses penjemuran cuaca pada saat itu kurang mendukung, kurangnya sinar matahari dapat mempengaruhi kualitas briket" ujar Andre.

 

Foto Proses Penjemuran Briket | Sumber: Dokumentasi Mahasiswa UM
Foto Proses Penjemuran Briket | Sumber: Dokumentasi Mahasiswa UM

Setelah pembuatan briket jadi, kami mahasiswa KKN UM mensosialisasikan hasilnya kepada anggota PKK di Desa Belung, supaya dapat diimplementasikan oleh kelompok anggota PKK serta masyarakat sekitar, karena proses pembuatannya yang murah dan mudah. Selain itu, alat dan bahan yang digunakan pun dapat ditemukan di sekitar Desa Belung karena menggunakan standar produksi rumahan.

Kegiatan sosialisasi dilakukan pada senin (24/07) di kampung gerit, yang dihadiri oleh anggota PKK Desa Belung. Diharapkan dengan adanya produk briket yang dibuat oleh mahasiswa KKN UM ini dapat terus berlanjut dan bermanfaat baik bagi masyarakat di Desa Belung maupun bagi daerah sekitarnya.

 

Editor: Andre Dimas Yogatama, Ridzky Abidzar Yahya, Sevtya Ekasari, Muhammad Ikhsan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun