Mohon tunggu...
Nanda Khoerunnissa
Nanda Khoerunnissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta

Saya mahasiswa UIN Jakarta, tertarik pada bidang pendidikan dan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

AntaraTakdir dan kebebasan, Bagaimana Al- Quran Menjelaskan Hal Tersebut?

21 Desember 2024   17:58 Diperbarui: 21 Desember 2024   18:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Takdir sering kali dianggap sebagai misteri yang membingungkan, sebuah kekuatan yang mengatur perjalanan hidup setiap individu. Dalam berbagai budaya dan tradisi, takdir dipandang sebagai sesuatu yang telah ditentukan, di mana setiap peristiwa dalam hidup kita memiliki tujuan dan makna tertentu. Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan ketidakpastian, manusia sering kali dihadapkan pada dua konsep yang saling berkaitan: takdir dan kebebasan. Takdir, sebagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah, sering kali dianggap sebagai jalan yang harus dilalui, sementara kebebasan merujuk pada kemampuan kita untuk memilih dan berusaha. Dalam penulisan ini, kita akan menyelidiki hubungan antara takdir dan kebebasan, serta bagaimana pemahaman kita tentang keduanya dapat membentuk cara kita menjalani hidup.

Pada penulisan kali ini, saya akan menceritakan sedikit tentang  pengalaman sahabat saya dalam memperjuangkan impiannya. Ia seorang perempuan yang sangat berambisi untuk menjadi seorang dokter. Segala cara ia lakukan untuk dapat lolos di Fakultas Kedokteran. Berdoa tak pernah kurang, belajar pun ia maksimalkan. Hingga tibalah di hari pengumuman Seleksi Nasional Berbasis Tes 2024 ternyata qodarullah teman saya tidak lolos di Fakultas Kedokteran. Pada akhirnya ia melanjutkan pendidikan bukan di jurusan impiannya.

Cerita singkat tersebut dapat kita ambil pelajaran, bahwasannya takdir dengan kebebasan selalu berdampingan. Tapi tidak semua takdir akan selalu sejalan dengan kebebasan. Dari cerita di atas juga dapat kita analisis, bahwa kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk terus berusaha memperjuangkan impiannya untuk menjadi seorang dokter.  Sedangkan untuk takdir sendiri merupakan realisasi atau perwujudan dari sebuah kebebasan tersebut. Pada hakikatnya tidak semua takdir harus sesuai dengan keinginan kita. 

Tugas manusia hanyalah berusaha melakukan yang terbaik. Sebaik apapun perencanaan kita, tetap Allah yang maha berkuasa. Allah berfirman dalam surat Al- Baqarah ayat 216 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Pada ayat ini merupakan penetapan kewajiban jihad dari Allah bagi kaum muslimin . Pada kata   penggalan ayat ini merujuk pada kata perang (Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci)  maksudanya adalah berperang sangat berat dan menyulitkan, bisa saja menyebabkan luka maupun kematian. Pada kalimat setelahnya Allah berfirman 

 

(Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu sangat baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu sangat buruk bagi kamu) . Pengertian ini bisa menjadi umum dalam segala hal. Bisa jadi impian yang kita anggap baik, belum tentu baik untuk kita. Bisa jadi apa yang kita tidak kita suka memang terbaik untuk kita. Terbaik menurut manusia belum tentu terbaik menurut Allah.  Tapi terbaik menurut Allah sudah pasti terbaik untuk hamba- nya. 

Allah lebih tau apa yang hambanya butuhkan. Memang terkadang sebagai manusia kita sangat berambisi untuk mengejar impian kita, tapi jangan lupakan bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana. Sisakan ruang ikhlas terhadap apapun yang akan terjadi, karena semua yang terjadi pada hidup kita sudah tercatat sebelum kita lahir di dunia. Sejauh apapaun kita menghindari takdir pasti akan datang. Ali bin Abi Thalib pernah berkata: 

"Apapun yang akan menjadi takdir mu, akan mencari jalannya menemukanmu" 

Artinya apapun yang memang terjadi untuk kita, sejauh apapun ia pergi pasti akan menghampiri kita. Begitupun sebaliknya, jika memang itu bukan tadkir kita maka dengan sendirinya ia akan menjauh dari kita. Dalam Al-Qur'an surat al hajj ayat 70 Allah berfirman: 

"Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahasannya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfudz). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah"

Buya Hamka menjelaskan dalam kitab tafsir  karangannya, bahwasannya kecil dan besar kemungkinan di langit dan di bumi semuanya tidak luput dari pengetahuan Allah.  Kehidupan ini ibarat sebuah drama. Semua skenario telah Allah tetapkan kehidupan kita sudah tercatat dan tersusun di Lauh mafudz.

Kesimpulan pembahasan ini adalah takdir dan kebebasan adalah dua konsep yang saling terkait dalam kehidupan manusia. Meskipun Sebagai manusia pada hakikatnya kita bebas berusaha, berusaha dan mengejar mimpi-mimipi, namun demikian takdir yang telah dijamin Allah akan tetap berlangsung, terlepas dari apakah kita senang atau tidak. Cerita tentang bagaimana sahabat saya yang tidak lulus masuk Fakultas Kedokteran menunjukkan bahwa meskipun kita bermimpi tinggi dan bekerja keras, kitapun masih harus tunduk pada kuasa Allah. Karena itu lah untuk setiap tekdir yang terjadi pada kehidupan kita, tetap berbaik sangka kepada Allah.

Reverensi

Al-Qur'an

1. Al- Hifnawi, Muhammad Ibrahim. 2007. Tafsir Al-Qurthubi, Jilid 2. Hal 87. Jakarta: Pustaka Azam.

2. Al- Hifnawi, Muhammad Ibrahim. 2007. Tafsir Al-Qurthubi, Jilid 2. Hal 88. Jakarta: Pustaka Azam.

Amrullah, AbdulMalilk AbdulKarim. 2003. Tafsir Al-Azhar. Jilid 6. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun