Saya memilih menentukan waktu untuk mengecek surel dalam waktu tertentu, misalnya saya mulai jam 9 pagi dan kemudian akan saya cek per dua jam sekali.
Hal ini agar saya bisa fokus menyelesaikan hal-hal penting yang lebih membutuhkan energi dan konsentrasi saya di waktu puncak.
Saya menerapkan hal ini termasuk juga untuk semua media sosial saya agar saya tidak mendapatkan disrupsi pemikiran ketika mendapat notifikasi.
Kamu selalu tergoda untuk membuka notifikasi sosial media kamu, bukan?
Fokus pada daftar pekerjaan yang harus selesai
Dulu saya termasuk orang yang merasa bahwa waktu saya tidak terbatas. Saya bisa turun ke coffe shop di lantai bawah kantor saya hanya untuk sekedar membeli cemilan pagi dan sore.
Kemudian saya juga dulu sulit mengatakan “tidak” untuk ajakan makan siang keluar kantor ketika saya ada tugas yang harus saya selesaikan sebelum energi dan fokus saya menurun.
Bagi saya, hal ini bukanlah sikap anti sosial, namun lebih ke arah bagaimana saya membagi energi dan fokus supaya pekerjaan saya selesai tepat waktu.
Toh, pada akhirnya semua tagihan biaya hidup kamu sendiri bukan yang akan menanggungnya?
Jadi, lebih baik kamu efektif dalam pekerjaan dan tidak terjebak multitasking
Sibuk bukan berarti produktif
Saya selalu ingin mengulang frase bahwa orang sibuk bukan berarti orang tersebut adalah orang yang produktif.