Mulai dari bangun pagi sampai kita tidur kembali di malam hari semua adalah hasil peperangan kecil yang tanpa kita sadari adalah suatu proses yang akan membawa kita ke arah yang tepat atau sebaliknya.
Kemauan berdamai dengan sendiri merupakan salah satu kunci untuk sedikit membantu membebaskan otak kita dari berbagai bias kognitif yang sudah menunggu kita di ujung perjalanan.
Berdamai dengan diri sendiri dalam arti bijak bukanlah berarti menyerah dengan ketidaksempurnaan kita. Namun dengan berdamai dengan diri sendiri artinya kita akan mampu melihat bahwa sebenarnya kita mempunyai sisi terang yang selama ini belum kita eksplorasi.
Berdamai dengan diri sendiri akan mampu membuat kita memaafkan kesalahan masa lalu dan melakukan koreksi di masa depan.
Tanpa mau berdamai dengan diri sendiri maka kita akan terkurung dalam perasaan bahwa kita ini tidak sempurna dan tidak mempunyai masa depan.
Fokus pada kompetensi kita
Ketika kita fokus pada kompetensi, maka kita menunjukkan bahwa kitalah yang mengendalikan masa depan. Jika kita fokus pada ketidaksempurnaan, maka kompetensi yang harusnya berkembang malah akan tumbuh subur dalam kegelapan.
Betul bahwa ada kekuatan dalam ketidaksempurnaan, bukan dalam arti untuk menunjukkan kita sebagai yang tak terkalahkan, tetapi sebagai manusia.
Dan, kita juga harus sadar bahwa bukan hanya kita yang tidak sempurna, orang lain menghadapi hal yang sama atau lebih buruk. Bukan hanya kita yang berhadapan dengan hal-hal yang tidak bisa kita raih.Â
Bagi saya lebih baik kita selalu hidup dalam proses karena saya yakin ada versi diri kita yang lebih baik untuk besok, minggu depan, dan tahun-tahun berikutnya. Tapi itu semua dimulai dengan mengakui dengan jujur dan berdamai dengan semua aspek siapa kita hari ini.
Salam Hangat Saya