Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berikut adalah 5 Cara Bekerja Cerdas

15 April 2022   14:11 Diperbarui: 16 April 2022   04:33 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Pernahkah kamu merasa pekerjaan kamu terlalu banyak prioritas? Apakah kamu pernah merasa pekerjaan kamu terlalu kaku? Apakah kamu pernah merasa pekerjaan kamu tidak cukup 24 jam?

Kemudian kamu mungkin pernah di fase ketika kamu merasa bahwa kamu harus pulang lebih malam dari atasan kamu agar kamu dianggap berkontribusi. Padahal sebenarnya pekerjaan tersebut bisa kamu selesaikan jauh lebih cepat dan kamu bisa pulang lebih tepat waktu. Dengan pulang tepat waktu maka kamu akan mempunyai waktu untuk hal-hal berkualitas lainnya.

Jika jawaban kamu adalah pernah, maka hati-hati mungkin kamu sudah masuk zona burnout atau merasa segala sesuatu di pekerjaan kamu buntu dan penuh.

Akibatnya kamu mungkin akan merasa stres dan lelah berkepanjangan dan akhirnya mental kamu akan tidak sehat dalam jangka panjang.

Salah satu cara mengatasi semua permasalahan di atas adalah dengan bekerja secara cerdas.

Ya, saya paham mungkin kita sudah sangat sering mendengar frase "bekerja cerdas," namun mungkin kita juga di saat bersamaan mengalami kesulitan bagaimana sebenarnya implementasi dari frase tersebut.

Dari beberapa definisi bekerja cerdas yang coba saya rangkum, bekerja cerdas secara filosofi adalah bagaimana kita dapat mengukur dan menganalisis kekuatan dan kelemahan diri kita sendiri, untuk kemudian menggunakan kelebihan tersebut untuk mencapai tujuan dan secara gradual memperbaiki kelemahan di sisi yang lainnya.

Sebelum kita masuk ke bagaimana implementasi bekerja cerdas, saya akan memberikan premis dasarnya bahwa tugas utama kita, dalam konteks pekerjaan adalah bagaimana kita mampu memberikan prioritas secara tepat dan mengoordinasikan prioritas tersebut secara efektif.

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Kalau kita mampu melakukan itu semua maka kita akan mampu fokus kepada hal-hal atau prioritas yang memang penting dan mempunyai kontribusi terhadap pekerjaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun