Aronson berhipotesis bahwa ketika seseorang yang dianggap hebat dan kompeten ketika dia melakukan kesalahan maka orang tersebut akan lebih menarik di mata publik dan dianggap manusiawi.
Sebaliknya jika orang tersebut sebelumnya tidak dianggap kompeten maka yang akan hadir adalah caci maki.
Jadi arti penting TPE adalah boleh saja melakukan kesalahan selama di balik kesalahan itu membuktikan kualitas diri sendiri. Membuat kesalahan kecil umumnya akan membuat seseorang lebih menarik secara sosial.
Tapi sekali lagi kamu haruslah mendapat persepsi bahwa kamu itu hebat dan kompeten terlebih dahulu sebelum kesalahan tersebut terjadi.
Dan, sebaiknya memang kamu sudah sebenar-benarnya membuktikan diri dengan prestasi bahwa kamu itu hebat dan kompeten tanpa melalui pencitraan diri yang palsu.
Cara Kita Berdamai Dengan TPE
Karena TPE ini tidak bisa dihindari maka jalan satu-satunya adalah dengan berdamai dengan TPE ini.
Beberapa cara dapat kita lakukan untuk berdamai dengan bias TPE ini sebagai berikut:
1. Menyadari bahwa kesempurnaan itu terkadang bukan hal yang baik
Selama ini rasanya hampir semua dari kita pasti mencari kesempurnaan dalam banyak hal.
Hal ini sah-sah saja karena memang merupakan sifat dasar manusia. Namun jika kita menjadi terbebani karena hal ini maka kita cepat atau lambat akan terjatuh dalam bias ini.
Ketika kita terjatuh dalam bias ini dan kemudian reaksi publik tidak seperti yang kita harapkan maka kita akan mengalami depresi yang pada akhirnya mempunyai pengaruh negatif ke diri kita sendiri.