Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berikut 5 Cara Belajar Menjadi Manusia Cerdas

12 Maret 2022   17:50 Diperbarui: 23 Maret 2022   19:45 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berpikir positif. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Menjadi manusia cerdas tidak selalu berarti punya pendidikan sampai level tertinggi tapi tidak juga berarti untuk menjadi manusia cerdas tidak perlu Pendidikan.

Kita dapat berhipotesis bahwa menjadi manusia cerdas itu bisa dalam berbagai bentuk. Landasan berpikirnya karena setiap dari kita mempunyai cerita dan jalan hidup yang unik untuk berkontribusi terhadap orang-orang yang kita sayangi.

Tanpa menjadi manusia cerdas maka potensi kamu dipromosikan dalam pekerjaan jelas jauh lebih kecil dari kolega kamu yang cerdas.

Tidak berminat menjadi manusia cerdas juga berarti kamu melepaskan kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Menjadi manusia cerdas artinya kamu dengan sadar ingin membentuk diri kamu menjadi lebih bermanfaat bukan hanya untuk saat ini tapi juga untuk masa depan.

Realitasnya saat ini tidak banyak yang "berminat" untuk menjadi lebih cerdas baik secara intelektual atau pun emosional.

Tapi ketidakberminatan tersebut dapat dipahami karena memang menjadi cerdas itu tidak mudah.

Kamu bisa sekolah tinggi misalnya sampai jenjang tertinggi namun bukan berarti kamu sudah cerdas. Namun juga bukan berarti kamu tidak boleh sekolah tinggi.

Yang ingin saya premiskan adalah bahwa untuk menjadi cerdas itu dibutuhkan bukan hanya pendidikan namun juga beberapa kualitas lain.

Definisi dan Kualitas yang Dibutuhkan untuk Menjadi Cerdas

Dari beberapa definisi manusia cerdas yang coba saya rangkum merujuk kepada satu kesimpulan bahwa manusia cerdas itu adalah manusia yang mampu berpikir secara kritis dan fleksibel serta beradaptasi dengan kondisi.

Kesimpulan tersebut ketika saya coba teruskan logikanya artinya manusia cerdas adalah saat kita mampu berpikir sebelum bicara dan mempunyai manajemen emosi yang baik.

Manusia cerdas adalah manusia yang mampu mengimplementasikan kritis, fleksibel, dan kemampuan adaptasi dalam hal banyak kehidupan.

Dari definisi tersebut coba kamu pikirkan siapa sosok yang pertama kali muncul ketika kamu menerapkan definisi tersebut.

Atau bahkan kamu sendiri sudah sampai di tahap tersebut?

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Kabar baiknya adalah menjadi manusia cerdas bukanlah rocket science yang mengharuskan kamu mempunyai IQ jenius.

Beberapa riset telah menjelaskan cara-cara untuk menjadi manusia cerdas yang seutuhnya sebagai berikut:

1. Melatih kualitas adaptasi

Ketika kita tidak memiliki kualitas pertama ini maka dapat dipastikan seberapa pun tinggi pendidikan kita maka penerimaan kita di lingkungan kerja dan sosial tidak akan maksimal.

Hasil riset menjelaskan bahwa kemampuan beradaptasi akan membuat kita menjadi manusia yang cerdas dalam mengatasi berbagai masalah.

Dengan kemampuan adaptasi yang baik maka kita juga akan mampu melihat gambaran besar dari suatu kondisi atau permasalahan.

2. Melatih sikap ingin tahu

Hal kedua ini berbeda dengan sikap ingin tahu urusan orang lain yang bukan menjadi urusan kita.

Sikap ingin tahu di sini adalah sikap untuk bertanya mengenai banyak hal di sekeliling kita.

Kita akan selalu terbiasa untuk berpikir kritis mengenai siapa, apa, mengapa, bagaimana, dan kapan.

Dengan cara ini maka kita akan menjadi manusia cerdas karena selalu bertanya dan belajar banyak hal misalnya sejarah, teknologi, alam, dan banyak hal lainnya.

3. Menghilangkan Kebiasaan Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Manusia cerdas bukanlah yang paling berisik di ruangan. Manusia cerdas sering tidak menyombongkan pencapaian mereka, mereka jeli dan mempertimbangkan berbagai hal sebelum bertindak.

Manusia cerdas mampu melihat hal-hal yang dilewatkan orang lain, seperti pola dan tren karena mereka memiliki pengetahuan tentang banyak topik yang berbeda dan dapat menghubungkan the dots yang tidak dimiliki orang lain.

4. Melatih Ingatan

Untuk menjadi manusia cerdas maka kita harus melatih ingatan agar kita mengoptimalkan proses pengambilan keputusan.

Kalau kita pikun sebelum waktunya maka kualitas keputusan kita juga akan dipertanyakan dan diragukan.

Salah satu cara untuk melatih ingatan adalah dengan sikap proaktif terhadap suatu permasalahan dan tetap fokus terhadap distraksi.

5. Melatih kesadaran akan batasan diri

Untuk menjadi manusia yang cerdas maka kita dituntut untuk menjadi dewasa dan dapat mengontrol emosi.

Kemampuan pengendalian diri merupakan tanda kecerdasan karena artinya kita berpikir sebelum berbicara atau bertindak.

Riset telah menemukan bahwa ada hubungan antara pengendalian diri dan kecerdasan. Kontrol diri mengarah pada gaya hidup yang lebih sehat dan kemampuan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Sebagai konklusi dengan melatih 5 cara tersebut maka kemungkinan kita menjadi manusia cerdas akan lebih besar dan kita juga akan mampu berkontribusi untuk lingkungan professional serta sosial di masa depan.

Salam Hangat Saya

Referensi:

Shamosh NA, DeYoung CG, Green AE, et al. Individual Differences in Delay Discounting: Relation to Intelligence, Working Memory, and Anterior Prefrontal Cortex. Psychological Science. 2008

Deary, I. (2008). Why do intelligent people live longer?

Kim, K. H. (2005). Can only intelligent people be creative? A meta-analysis. Journal of Secondary Gifted Education

https://www.britannica.com/science/human-intelligence-psychology

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun