Padahal sebelumnya dua merek ini adalah dalam satu line up produk yang sama.
Dengan penciptaan merek Veloz secara terpisah maka akan membuat kompetisi semakin menarik.
2. Biaya Iklan yang lebih besar
Yes, I know it sounds tidak menarik bagi korporasi di era pandemi yang membutuhkan survival mode.
Tapi, pertanyaannya adalah bagaimana suatu merek bisa berhasil bertahan tanpa tingkat pengenalan yang tinggi dari konsumen?
Betul, bahwa memperkenalkan suatu merek bukan hanya tergantung dari iklan. Namun, kita saat ini hidup di era persaingan sudah dalam hitungan jam bahkan detik.
Suka atau tidak suka korporasi harus menjual merek tersebut semaksimal mungkin dengan proposisi setepat mungkin.
Salah satu metode perkenalan yang efektif (jika dengan proposisi yang tepat) adalah iklan.
Jadi, bagaimana? Mau cara konvensional, butuh waktu, tapi hemat biaya atau sebaliknya?
3. Pendekatan Konten merek
Saat in tren yang sedang happening adalah bagaimana suatu merek bisa memberikan konten yang tepat dan menghasilkan efek kejut bagi konsumen.
Premis ini yang pada akhirnya menghasilkan tren influencer marketing di beberapa merek ternama, tidak lagi hanya bergantung kepada satu brand ambassador, tapi lebih ke arah beberapa influencer secara masif.
Namun di sisi lain, tren influencer ini jika tidak dipastikan secara tepat profil dan persona sang influencer cocok dengan karakteristik merek tersebut, maka akan menjadi bom waktu bagi merek di masa depan.