Untuk mengimplementasikan agile transformation, perusahaan harus memperbarui kapasitas dan keterampilan baru untuk karyawan.
Agile transformation membutuhkan ketersediaan talenta yang mampu bergerak dan berpikir secara gesit dalam menghadapi permasalahan baru.Â
Perusahaan harus mau dan mampu menciptakan prinsip, perilaku, dan pola pikir agile transformation melalui program upskilling dan reskilling.
Langkah pertama ini menjadi sangat penting karena akan membentuk fondasi proses transformasi, menciptakan nilai-nilai baru, dan sekaligus keterlibatan karyawan.
2. Menganalisis dan menyempurnakan model operasi yang sudah dijalankan
Salah satu kelemahan perusahaan yang tidak menerapkan agile transformation adalah terpaku kepada model operasi terbaik hari ini tetap akan menjadi yang terbaik.
Padahal model operasi terbaik hari ini mungkin adalah penyempurnaan model operasi terbaik atau bahkan yang terburuk di masa lalu.
Dengan premis tersebut maka seharusnya perusahaan berpikir bahwa model operasi terbaik di masa depan adalah model operasi hari ini yang terus disempurnakan.
3. Melakukan analisis mengenai interdependencies
Langkah ketiga setelah analisis model operasi adalah menganalisis interdependencies atau saling ketergantungan setiap unit bisnis.
Kesalahan yang umum dilakukan adalah setiap unit bisnis mempunyai model operasi yang sifatnya Silo atau berdiri sendiri.
Padahal dengan berubahnya lanskap bisnis, sosial, ekonomi, dan ditambah dengan adanya transisi generasi maka model operasi harus saling terkait.