Pernah mendengar Adobe? Salah satu pemain di bisnis dokumentasi digital paling terkemuka, saya yakin hampir semua industri saat ini pasti memakai Adobe.
Tapi tahukah kamu bahwa di tahun 2012 Adobe pernah mengalami krisis di dalam proses bisnis mereka.
Saat itu kinerja Adobe sedang tidak begitu bagus karena desain organisasi yang terlalu birokratis, banyak sekali paper works yang rumit serta manajemen yang kaku.
Hal-hal tersebut membuat hambatan bagi kerja sama tim, kreativitas organisasi yang terpasung, dan miskinnya inovasi.
Singkat cerita, manajemen Adobe memutuskan untuk memperbarui sistem, desain, dan penilaian kinerja mereka dengan satu tujuan agar organisasi menjadi "lincah" atau agile.
Keputusan ini ternyata berdampak besar dan sangat signifikan, di mana pembaruan tersebut membuat organisasi berhasil melakukan penghematan sekitar 80 ribu jam kerja per tahun.
Contoh kasus Adobe tersebut memberikan gambaran bagaimana suatu organisasi bisa mengimplementasikan agile transformation untuk optimalisasi proses bisnis.
Agile transformation juga akan membantu pengembangan strategi perusahaan secara lebih jelas dan tegas.
Di ujung perjalanan itu semua akan bermuara tentang bagaimana suatu organisasi melakukan penyesuaian kebutuhan terhadap peluang baru yang akan muncul.
Arti Penting Agile Transformation
Kita semua memahami bahwa saat ini nyaris di seluruh industri perusahaan-perusahaan sedang berusaha agar tetap bertahan.