Mohon tunggu...
Andesna Nanda
Andesna Nanda Mohon Tunggu... Konsultan - You Are What You Read

Kolumnis di Kompas.com. Menyelesaikan S3 di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Inovasi Model Bisnis yang Berkelanjutan

15 Agustus 2021   20:25 Diperbarui: 16 Agustus 2021   05:30 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi model bisnis | Foto oleh Helena Lopes dari Pexels 

Saat ini para pemimpin perusahaan membutuhkan pemahaman yang lebih luas dan lebih sistemik tentang tantangan untuk membangun model bisnis yang dinamis dan berkelanjutan.

Kondisi ini memerlukan keseriusan para pemimpin perusahaan dalam melihat bisnis jauh ke depan serta peluang paling kuat untuk inovasi yang paling menguntungkan.

Para pemimpin perusahaan perlu memikirkan ulang apakah rencana dan model bisnis yang dijalankan sekarang masih relevan dan berkelanjutan di masa depan atau tidak.

Hal ini harus dipikirkan terlepas dari jenis dan skala industri, geografis, atau ukuran perusahaan. Tekanan yang menghantam saat ini memerlukan perluasan dan inovasi.

Rencana inovasi ini perlu dilakukan secepat mungkin untuk mengatasi tantangan lingkungan dan sosial yang signifikan. Dengan cara ini, perusahaan akan menciptakan sumber nilai dan keunggulan kompetitif baru untuk bisnis.

Fokus utama inovasi model bisnis adalah bagaimana penciptaan gagasan baru, yang pada gilirannya akan diimplementasikan ke dalam produk baru, proses baru. 

Mengapa Penting untuk Menyoal Inovasi Model Bisnis Ini?

Tujuan utama proses inovasi model bisnis adalah memberikan nilai kepada konsumen yang lebih baik.

Selain pandemi, tantangan yang akan dihadapi adalah terbukanya batas wilayah dan batas persaingan, sehingga kegiatan bisnis akan head to head pada persaingan global yang bebas terbuka, 

Dengan kondisi seperti itu maka hanya model bisnis yang kuat yang akan menang dan tetap bertahan 

Untuk itu model bisnis yang tepat dan disukai oleh konsumen harus diakui masih menjadi fitur utama dari sumber pendapatan perusahaan. 

Di era pandemi terdapat satu perbedaan penting dimana selama setahun terakhir, tren perubahan sosial, ekonomi, dan perilaku konsumen mengubah wajah banyak desain model bisnis. Namun dalam waktu bersamaan juga membuka kesempatan baru.

Bagi perusahaan untuk mencapai rencana perusahaan jangka panjang, sangat penting untuk memastikan bahwa model bisnis yang berhasil dibangun di masa pandemi tetap berkelanjutan di masa depan. 

Untuk melakukan ini, perusahaan perlu memperhitungkan tidak hanya potensi rencana dan kapasitas bisnis saat ini tetapi juga memperhitungkan inovasi yang harus dilakukan pada model bisnis tersebut.

Di sisi lain, konsumen tetap berharap dapat kembali ke pola sebelum pandemi walau harus diakui kemungkinan tersebut sangat kecil.

Dunia tidak akan pernah kembali ke masa sebelum pandemi atau tidak dalam waktu dekat. Hal ini harus menjadi dasar utama perusahaan untuk melakukan inovasi pada model bisnis yang saat ini berjalan.

Model bisnis baru | Foto oleh cottonbro dari Pexels 
Model bisnis baru | Foto oleh cottonbro dari Pexels 
Perusahaan harus melakukan inovasi mengikuti perubahan permintaan dan kebutuhan konsumen. Pendekatan inovasi yang dilakukan harus bernas, trengginas, dan tidak setengah-setengah.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mencakup area promosi, segmentasi yang lebih tepat, pengalaman konsumen yang unik dan inspiratif, dan pendekatan digital yang kekinian.

Inovasi model bisnis perusahaan dapat diinterprestasikan secara luas dan bervariasi dengan berbagai cara. Dapat dimaknai sebagai pemberian solusi baru yang dapat memberikan nilai baru. 

Dalam perjalanan karier profesional saya kerap melihat justru inovasi pada model bisnis sebagai fenomena psikologi dan sosial budaya.

Kedua aspek tersebut dapat merupakan kunci keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Ketika fenomena ini tepat dengan era dan pasar saat itu maka perusahaan akan sukses. Demikian sebaliknya. 

Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan?

Harus diakui selama setahun terakhir, fokus banyak perusahaan adalah bagaimana memastikan lingkungan kerja yang sehat dan aman. 

Namun dengan makin dinamisnya model bisnis baru di banyak industri dan ditambah masuknya aliran modal yang besar, suka atau tidak suka sekarang adalah saat yang tepat bagi perusahaan untuk mengubah model bisnis.

Pentingnya inovasi model bisnis | Foto oleh Craig Adderley dari Pexels 
Pentingnya inovasi model bisnis | Foto oleh Craig Adderley dari Pexels 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melakukan inovasi pada model bisnis yang ada untuk mengikuti tren konsumen.

1. Memetakan ekosistem pemangku kepentingan yang lebih luas

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis mengenai siapa sebenarnya pemangku kepentingan utama dalam ekosistem bisnis perusahaan saat ini.

Kemudian dilanjutkan dengan analisis mengenai isu dan tren sosial, ekonomi, dan budaya yang sedang terjadi tidak hanya yang berpengaruh langsung ke bisnis namun juga yang tidak langsung.

Analisis tersebut sangat penting untuk perusahaan memahami pengaruh pemangku kepentingan tersebut pada model bisnis yang akan dibangun.

Analisis ini merupakan fondasi pertama untuk menentukan inovasi apa yang akan dilakukan, apakah inovasi di produk atau inovasi di hal yang lainnya.

Kegagalan melakukan analisis di langkah pertama ini akan membuat perusahaan tidak akan memiliki dasar inovasi yang solid di masa mendatang.

2. Mengidentifikasi White Ocean yang memiliki potensi untuk pengembalian finansial dan nilai lebih

Di langkah kedua ini perusahaan harus berani mengubah model bisnis atau membentuk model yang benar-benar baru.

Langkah kedua ini memungkinkan adanya ruang untuk perusahaan berinovasi dan mengembangkan aspek-aspek baru.

Inovasi tersebut tentu membutuhkan dukungan dan integrasi dari seluruh komponen perusahaan mulai dari teknologi sampai pemenuhan kualitas sumber daya manusia.

Inovasi model bisnis baru di langkah kedua ini harus bisa memperkuat keuntungan bisnis, lingkungan dan sosial.

3. Hubungkan dengan nilai-nilai dan keunggulan kompetitif perusahaan

Tahap ketiga ini adalah tahap uji, ulangi, dan menyempurnakan inovasi model bisnis (dari langkah kedua) untuk memastikan manfaat finansial dan penambahan nilai untuk konsumen.

Manfaat tersebut akan diterjemahkan menjadi nilai dan keuntungan bagi perusahaan. Bisnis dengan margin keuntungan yang lemah menyebabkan ketidakmampuan berinvestasi dalam inovasi untuk memperkuat dan meningkatkan manfaat kepada konsumen.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk terus menilai dan merekayasa ulang inovasi model bisnis, sehingga terus meningkatkan ketahanan bisnis dan manfaat finansial.

4. Perluas skala inovasi model bisnis di langkah ketiga

Tahap keempat ini adalah tahap eksekusi penuh terhadap rencana inovasi di langkah ketiga. Langkah keempat ini akan membawa potensi penuh dari inovasi model bisnis.

Tahapan ini harus melibatkan seluruh rantai pasokan perusahaan dan di ekosistem yang sudah dibangun di langkah pertama untuk memperluas dampak dan keuntungan.

Di tahap ini perusahaan harus mengembangkan budaya dan nilai-nilai kepemimpinan baru. Jika tahapan ini berhasil maka perusahaan akan mendapatkan business revenue yang sesuai dengan usaha yang dilakukan.

Keberhasilan tahap keempat inovasi ini juga dapat dilihat dari tercapainya visi, tujuan, atau misi perusahaan.

Konklusi

Inovasi model bisnis memiliki peran dalam membangun kembali perusahaan yang lebih kuat . 

Sebagai entitas bisnis, perusahaan harus mempertimbangkan area inovasi mana yang harus diprioritaskan, berdasarkan kekuatan dan kapasitas organisasi dan kebutuhan serta selera konsumen.

Siklus inovasi empat langkah di atas menawarkan cara bagi perusahaan untuk mengintegrasikan dan meningkatkan nilai kepada konsumen dan bisnis secara sistematis.

Untuk sukses, inovasi pada model bisnis harus berkelanjutan serta berinvestasi dalam hal teknologi dan sumber daya manusia.

Terakhir, bagaimanapun, kepemimpinan yang kuat tetap diperlukan untuk mengambil peran aktif dalam mendorong percepatan inovasi model bisnis tersebut.

Salam hangat

Andesna Nanda

Kandidat Doktor bidang perilaku konsumen Universitas Brawijaya & Praktisi perencanaan strategis

Referensi:

1. Harvard Business Review/You Need an Innovation Strategy

2. Harvard Business Review/Why Now Is the Time for “Open Innovation”

3. Harvard Business Review/China’s New Innovation Advantage

4. Aithal, P. S. (2016). The concept of ideal strategy and its realization using white ocean mixed strategy. International Journal of Management Sciences and Business Research, 5(4), 171-179. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun