Mobilitas ini dapat dibangun dengan mulai memberikan pemahaman bahwa extra mile dalam menapaki jenjang karir dapat menciptakan pergerakan internal, baik secara lateral maupun vertikal.
Hal ini akan secara nyata menunjukkan bahwa perusahaan menghargai individu-individu yang ada di dalam organisasi.
Konklusi
Kurangnya kejelasan strategis mengenai peranan extra mile untuk menutup kesenjangan keterampilan membuat karyawan enggan melakukan extra mile ini.
Padahal jika perusahaan memberikan pemahaman yang tepat bahwa extra mile merupakan jalan pembuka untuk strategi upskilling dan reskilling maka karyawan akan memiliki wawasan yang lebih terbuka.
Mereka akan memahami bahwa peningkatan kapasitas diperlukan bukan hanya bagi organisasi namun diri mereka sendiri dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Perusahaan yang sukses bertahan dan berkembang di era sulit seperti saat ini adalah perusahaan yang mampu melakukan definisi ulang mengenai extra mile itu sendiri.
Extra mile harus dipahami sebagai perencanaan pengembangan sumber daya manusia secara strategis dalam bentuk upskilling dan reskilling.
Ketika perusahaan mampu melakukan kombinasi ini maka perusahaan secara otomatis akan berhasil menciptakan budaya belajar yang solid dalam hal bisnis atau pola pikir strategis
Salam hangat
Andesna Nanda
Kandidat Doktor bidang perilaku konsumen Universitas Brawijaya
Praktisi perencanaan strategis
Referensi
- Harvard Business Review/Make Sure Your Company’s Reskilling Efforts Pay Off
- Harvard Business Review/What Would It Take to Reskill Entire Industries?
- Harvard Business Review/How Reskilling Can Soften the Economic Blow of Covid-19