Sebuah asosiasi internasional yang bergerak di bidang wellness pernah melakukan survey pasar mengenai perilaku konsumen berkaitan dengan wellness.
Mereka kemudian mengategorikan perilaku konsumen terkait dengan wellness ini menjadi 3 kelompok besar.
Kelompok pertama adalah kelompok pemula atau entry level. Kelompok ini mulai mempunyai keinginan untuk melakukan koreksi terhadap kesehatan dan keseimbangan gaya hidup mereka.
Namun demikian kelompok ini baru sebatas memiliki aspirasi dan lebih banyak bersikap reaktif ketika mereka menemui masalah terkait kesehatan dan keseimbangan hidup.
Kemudian kelompok kedua kita sebut dengan kelompok menengah. Kelompok ini cukup terlibat dalam tren wellness mengenai kesehatan dan keseimbangan gaya hidup.
Mereka mulai kritis terhadap pola-pola kesehatan dan pekerjaan yang menurut mereka tidak sehat dan tidak seimbang.
Kelompok ini juga dengan mudah kita lihat dari pola pembelian mereka terhadap produk barang dan jasa yang mulai spesifik terhadap kebutuhan mereka akan wellness ini.
Di sisi lain kelompok ini tetap saja masih mempertimbangkan harga dan kenyamanan yang akan mereka dapat hanya dari pengetahuan dan pengalaman konsumen lain.
Kelompok ini juga memicu lahirnya kelompok spin-off lain yang katanya disebut dengan influencers. Kelompok yang lahir karena kebutuhan perusahaan memengaruhi kelompok tengah ini.
Saya pribadi menilai saya ada di kelompok tengah ini namun saya mungkin sedikit (atau mungkin banyak) orang yang enggan mengikuti begitu saja apa kata so called influencers tersebut.