Apa Itu Mere Exposure Effect?
Menurut beberapa riset di bidang behavioral science, memang ada alasan mengapa kita lebih memilih yang kita kenal daripada hal-hal yang baru.Â
Para peneliti yang mempelajari mere exposure effect menemukan bahwa kita sering lebih menyukai hal-hal yang telah kita lihat sebelumnya daripada hal-hal yang baru.
Hal yang menarik adalah, mere exposure effect membuat orang tidak secara sadar mengingat bahwa mereka telah mengalami hal atau melihat objek tersebut sebelumnya.
Konsep ini diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh psikolog sosial Robert Zajonc, mere exposure effect adalah prinsip yang menyatakan ketika orang terbiasa dengan sesuatu, mereka lebih menyukainya.Â
Nah, berita buruknya adalah ketika kita mengalami mere exposure effect ini, kemudian kita diberikan dua pilihan, kita akan lebih memilih salah satu yang paling sering kita lihat (meskipun kualitasnya lebih rendah).
Mere exposure effect dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang kurang optimal. Padahal, keputusan yang baik harus dibuat dengan mengevaluasi semua kemungkinan tindakan berdasarkan keefektifannya, bukan seberapa kenal dan akrab kita terhadap hal tersebut.Â
Ironisnya, saat memutuskan di antara alternatif, kita biasanya memilih pilihan yang sudah kita kenal walaupun bukan pilihan terbaik.
Tapi memang sangat dilematis. Terkadang pilihan terbaik bukanlah yang paling kita kenal. Terkadang keputusan yang paling efektif adalah keputusan yang tidak kita pikirkan sebelumnya.Â
Selain itu, mere exposure effect juga mempunyai efek negatif dengan membatasi kita pada hal-hal, ide, dan sudut pandang baru. Membatasi berbagai pilihan yang dapat kita pertimbangkan dan mempersempit perspektif.