Jadi, lebih baik kita mengadakan pembicaraan dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil sehingga kita bisa memahami konteks keseluruhan.
Lebih baik kita memberikan kontribusi value yang tepat daripada kita sibuk menumpuk pengetahuan tersebut.
Nah, untuk menghindari pengaruh negatif dari cocktail party effect ini, saya pernah melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Tentukan fokus kita dan apa saja yang bisa mendistraksi fokus tersebut: Ini penting. Selama ini kita hanya diajarkan "Ayo tentukan fokus dan tujuan kita", "Ayo mari buat tujuan akhir", "Mari bersama kita satu tujuan" dan jargon-jargon semacam itu.
Tapi, kita lupa menentukan hal-hal apa saja yang bisa membuat fokus kita terganggu, berbelok atau bahkan gagal. Mengetahui kemungkinan "distraksi" adalah sama pentingnya dengan mengetahui tujuan.
2. Tentukan hal-hal yang penting saja: Ketika saya memperjelas titik fokus saya, misalnya adalah yang membangun karir yang sukses, maka saya akan fokus kepada faktor kunci lain yang penting bagi tujuan dan hidup saya, seperti olahraga, hubungan, peningkatan diri, dan keuangan.
Paham kan maksud saya? Kita tidak bisa menjadi juara dunia di balapan Formula One sekaligus juara dunia di balapan Motogp.Â
We cannot win everything, Ferguso!
3. Buat "saringan" untuk semua distraksi: Penting bagi kita untuk punya "saringan" agar kita tidak mudah terombang-ambing tidak ada kejelasan.Â
Begini, bahkan setelah kita memutuskan apa yang harus difokuskan, perhatian kita dapat goyah dari satu kesempatan ke kesempatan lain.Â
Kebisingan dan distraksi terhadap arah tujuan kita tidak selalu muncul dengan cara yang negatif. Itu bisa muncul dalam berbagai bentuk.