Mohon tunggu...
Nanda hany Setiowati
Nanda hany Setiowati Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kenakalan Remaja di Era Digital

16 Oktober 2024   13:50 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, teknologi digital telah menjadi bagian internal bagi kehidupan para remaja mereka sudah memiliki akses yang lebih mudah dan lebih cepat ke internet dan berbagai jenis media sosial lainnya, yang dapat menjadi sarana untuk mencari informasi yang lebih luas dan dapat berinteraksi dengan teman teman mereka. Namun, disisi lain, dunia era digital juga membawa resiko bagi remaja, terutama dalam hal kenakalan.

Kenakalan remaja merupakan fenomena kompleks yang menjadi perhatian utama pada berbagai masyarakat di seluruh dunia. Ini bukan hanya tentang remaja individu, tetapi juga mempengaruhi keluarga, sekolah dan masyarakat secara umum.Kenakalan remaja mencakup berbagai perilaku yang mungkin mencakup penggunaan narkoba,kekerasan, kejahatan, perilaku seksual berisiko dan penolakan terhadap normasosial yang ada. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan remaja ada banyak, antara lain: tekanan teman sebaya, gangguan lingkungan keluarga, rendahnya pengawasan orang tua, juga pengaruh media dan teknologi. 

Oleh karena itu, pahami dan atasi masalah kenakalan. Remaja memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasukkeluarga, sekolah, masyarakat dan institusi terkait. Kenakalan remaja tidak bisa diremehkan, mengingat dampak jangka panjang pada individu danmasyarakat secara keseluruhan. Fenomena ini menjadi fokus penelitian dan perhatianpara ahli, akademisi dan praktisi di berbagai bidang. Statistik menunjukkan insiden itu. Kenakalan remaja cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dengan perilaku yang berbeda-bedasemakin beragam dan kompleks.

Dampak kenakalan remaja di era digital ini tak hanya merugikan individu tetapi juga Masyarakat seperti, dampak media sosial pada kenakalan remaja yang memicu cyberbullying melalui media sosial seperti komen negative dan ancaman. Konten negative yang mudah terpapar oleh remaja seperti pornografi, penyalah gunakan narkoba. Dan juga kecanduan internet penggunaan internet secara berlabihan yang dapat mengganggu aktivitas belajar, dan kesehatan mental pada remaja.(Maharani Devina Resti, 2024)

 Berikut adalah beberapa contoh peran teknologi dalam pencegahan kenakalan remaja di era digital:

1.Pendidikan dan Informasi: Teknologi dapat digunakan untuk menyediakan pendidikan dan informasi yang relevan bagi remaja. Misalnya, melalui platform e-learning atau aplikasi mobile yang memberikan akses ke materi-materi pendidikan dan informasi yang positif.

2.Pengawasan dan Kontrol: Orang tua dan pengajar dapat menggunakan teknologi untuk memantau dan mengontrol penggunaan internet oleh remaja. Misalnya, dengan memasang aplikasi pengawasan dan kontrol yang membatasi akses ke konten yang tidak sesuai.

3.Komunikasi dan Konseling: Teknologi dapat menjadi sarana komunikasi dan konseling antara remaja, orang tua, dan pengajar. Misalnya, melalui aplikasi pesan atau telekonferensi yang memungkinkan remaja untuk berkomunikasi dengan orang tua atau pengajar tentang permasalahan yang mereka hadapi.

4.Pencegahan Melalui Konten Positif: Teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan konten positif yang dapat membentuk perilaku yang baik pada remaja. Misalnya, melalui kampanye media sosial yang mengajak remaja untuk menjauhi kenakalan remaja dan mengedepankan nilai-nilai positif.

 Teknologi memiliki peran penting dalam pencegahan kenakalan remaja di era digital. Namun, peran teknologi ini tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya peran aktif dari lingkungan sekitarnya, terutama orang tua dan pengajar. Dibutuhkan sinergi antara penggunaan teknologi yang bijak dan pembinaan yang baik untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi remaja di era digital.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya kenakalan remaja diera digital saat ini.

Faktor yang menyebabkan banyaknya terjadinya kenakalan remaja adalah pertama, yaitu faktor pemberian pendidikan agama yang kurang memadai sehingga menyebabkan pola pikir yang rentan terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya atau bisa dibilang cenderung ikut-ikutan saja. Kemudian yang kedua, pengaruh budaya luar yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari yang didukung oleh kurangnya pengawasan orang tua juga bisa mempengaruhi perilaku anak seiring dengan perubahan zaman. Dikarenakan pada zaman sekarang ini juga orang tua cenderung kurang memperhatikan kelakuan anak-anaknya dan lebih mengikuti kemauan anaknya saja, hal tersebut akhirnya dapat menyebabkan sang anak dengan mudahnya mengadopsi perilaku negatif dari masuknya budaya luar tersebut dikarenakan tidak ada yang memantau ataupun mengawasi perilakunya, hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan meningkatnya kasus kenakalan remaja

Dan ada juga faktor yang menyebabkan kenakalan remaja diera digital yakni,faktor utama dari kenakalan remaja ini yakni faktor lingkungan dimana faktor lingkungan ini berpengaruh besar, selanjutnya disusul dengan faktor keluarga, keluarga yang kurang harmonis bisa menyebabkan anak salah pergaulan dimana mereka yang seharusnya tempat berkeluh kesah dan tempat nya pulang namun tidak ada yang bisa diandalkan lagi sehingga anak tersebut lebih memilih untuk keluar. 

Lingkungan sosial remaja terdiri dari lingkungan di dunia nyata dan lingkungan di dunia maya melalui sosial media. Tingginya tingkat penggunaan sosial media pada remaja mengakibatkan interaksi remaja dengan lingkungan dunia nyata semakin berkurang. Lingkungan sosial berpengaruh dalam membentuk self concept remaja. Remaja pada saat ini lebih dipengaruhi lingkungan sosial media dalam pembentukan self conceptnya. Termasuk juga dalam pencarian identitas diri remaja dilakukan melalui sosial media. Reaksi positif dari netizen akan memperkuat dan mendukung identitas diri remaja. Sebaliknya, reaksi negatif netizen akan mengakibatkan identity confusion pada remaja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun