UAI kembali mengadakan acara yang bernama Alumni Talk pada Sabtu, 22 Juni 2024. Tema yang diangkat yaitu mengenai "Implementasi AI dalam Membuat Konten" yang disampaikan oleh Kak Diah Sally, Â salah satu alumni PGPAUD dari kampus swasta Islam terbaik Jakarta tersebut. Namun, untuk artikel ini hanya saya fokuskan pada bagaimana AI dapat membuat hidup kita lebih mudah dan produktif.
Pertama-tama, apa sebenarnya AI itu? AI adalah sistem komputer atau mesin yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia. Bayangkan jika komputer bisa berpikir, belajar, dan mengambil keputusan seperti kita. Menarik, bukan? Dengan AI, banyak tugas yang biasanya membutuhkan campur tangan manusia bisa dilakukan secara otomatis, mulai dari pengenalan suara hingga analisis data yang kompleks.
Mengapa AI bisa populer?
Kak Diah Sally membagikan fakta menarik dari sebuah studi oleh Nyidia pada tahun 2023, yang menunjukkan bahwa AI memiliki dampak besar pada produktivitas kita. Menurut studi ini, peningkatan produktivitas berasal dari 10% penggunaan internet, 25% dari steam power, 35% dari electricity, dan yang paling mengejutkan, 50% dari penggunaan AI! Ini menggambarkan betapa besar potensi AI dalam mengubah cara kita bekerja dan belajar. Â
Perbedaan Predictive AI dan Generative AIÂ
AI terbagi menjadi dua kategori utama, yakni Predictive AI dan Generative AI. Predictive AI digunakan untuk membuat prediksi berdasarkan data yang ada, seperti Google Maps yang memperkirakan waktu tiba berdasarkan kondisi lalu lintas.Â
Sementara itu, Generative AI digunakan untuk menghasilkan konten baru dari data yang ada, seperti ChatGPT yang bisa menghasilkan teks atau MIDJourney yang menciptakan gambar.
Teknik prompting AI
Salah satu hal penting yang dibahas Kak Diah Sally adalah tentang bagaimana kita memberi instruksi atau "prompting" kepada AI. Respons AI sangat tergantung pada kualitas dan konteks dari prompt yang kita berikan.Â
Contoh prompting yang bisa digunakan pada salah satu AI, yaitu ChatGPT:
- Tugas (task), apa yang diinginkan untuk AI lakukan, seperti menulis atau menjelaskan sesuatu.
- Latar belakang (background), informasi apa yang perlu diketahui AI tentang tugas tersebut.
- Contoh (example), memberi contoh bagaimana hasil yang diinginkan harus terlihat.
- Persona, mendefinisikan peran atau karakter yang harus diambil AI saat menjawab.
- Format, format dari output yang diinginkan seperti video, carousel, email, esai, atau artikel.
- Nada (tone), bagaimana AI seharusnya 'berbicara' atau 'menulis', misalnya formal atau non-forma
Apa itu LLM pada AI?
Jenis kecerdasan buatan yang dikenal sebagai Large Language Model (LLM) bertujuan untuk memahami dan menghasilkan bahasa manusia. Ini mirip dengan otak komputer yang besar dan canggih yang dapat membaca, belajar, dan mengerti jutaan teks, termasuk buku, artikel, dan dokumen lainnya.Â
Hubungannya dengan prompting adalah bahwa prompting merupakan cara kita memberi instruksi atau informasi kepada LLM agar menghasilkan teks atau jawaban yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.Â
Jadi, prompting adalah kunci untuk berinteraksi dan memanfaatkan kemampuan LLM dalam memproduksi teks atau informasi lainnya sesuai dengan kebutuhan kita.
Â
Berdasarkan penjelasan di atas, perlu diingat bahwa walaupun AI merupakan alat yang sangat kuat, ia tetap hanya sebuah alat. Kita harus senantiasa menjaga kontrol dan bijaksana dalam penggunaannya.Â
AI tidak sepenuhnya dapat menggantikan kreativitas manusia, keputusan yang dibuat oleh manusia, dan nilai-nilai fundamental seperti keadilan dan empati.
Oleh karena itu, meskipun AI dapat membuat hidup kita lebih mudah dan produktif, kita harus menjaga keseimbangan dan memastikan bahwa manusia tetap membuat keputusan akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H