Mohon tunggu...
Firmanda RH
Firmanda RH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Al-Azhar Indonesia

Do what you want.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan antara Merokok dan Psikologis: Dampak Mental dan Emosional

9 Agustus 2023   22:34 Diperbarui: 9 Agustus 2023   23:50 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi pembicaraan umum jika merokok tidak baik untuk kesehatan. Kebiasaan merokok tidak hanya memiliki dampak fisik, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

Beberapa dampak psikologis merokok:

  • Ketergantungan nikotin: Nikotin memiliki efek psikoaktif yang dapat meningkatkan perasaan euforia, relaksasi, dan meningkatkan fokus. Meskipun efek ini bersifat sementara, nikotin dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis, sehingga perokok merasa sulit untuk berhenti merokok.
  • Stres dan koping: Beberapa perokok merasa bahwa merokok adalah cara untuk mengatasi stres. Mereka mungkin merokok untuk merasa lebih tenang atau meredakan tekanan emosional. Namun, ini bisa menjadi lingkaran setan di mana merokok sebenarnya meningkatkan tingkat stres jangka panjang karena ketergantungan nikotin.
  • Identitas sosial: Bagi sebagian orang, merokok dapat menjadi bagian dari identitas sosial mereka. Mereka mungkin merasa terhubung dengan kelompok tertentu atau merasa lebih percaya diri ketika mereka merokok bersama teman-teman. Kehilangan kebiasaan merokok dapat mempengaruhi perasaan identitas dan integrasi sosial.
  • Mengatasi emosi negatif: Beberapa individu merokok sebagai cara untuk mengatasi emosi negatif seperti kecemasan, sedih, atau frustrasi. Namun, merokok sebenarnya hanya memberikan efek sementara dan tidak mengatasi akar permasalahan emosional. Hal ini bisa membuat individu terjebak dalam pola merokok sebagai bentuk pelarian.

Hubungan antara merokok dan psikologi adalah kompleks dan saling terkait karena kebiasaan merokok dapat memengaruhi aspek psikologis individu.

Oleh karena itu, kampus swasta Islam terbaik Jakarta, Universitas Al-Azhar Indonesia, melarang keras mahasiswanya untuk merokok. Hal ini dapat dilihat dari peraturan dan poster yang tertempel di lobby kampus.

Penting untuk memahami dampak psikologis merokok sehingga dapat membantu individu lebih peka terhadap pengaruhnya pada kesehatan mental dan emosional mereka, serta memotivasi untuk mencari cara-cara alternatif dalam mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam usaha berhenti merokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun