Semakin kesini, semakin terlihat banyak perbedaan. Entah itu dari teknologi, budaya maupun sosial.
Dari segi sosial terdapat pergaulan dengan cara yang berbeda daripada dahulu. Misalnya bahasa atau kosakata yang diucapkan.
Sebut saja Kota Jakarta Selatan yang terkenal dengan remajanya menggunakan bahasa mix Inggris-Indonesia.Â
Sebenarnya tidak hanya Jaksel saja yang seperti itu, daerah lain pun sama, asalkan bisa berbahasa Inggris. Tapi karena memang setiap daerah mempunyai ciri masing-masing, maka melekatlah ciri tersebut pada Kota Jaksel. Kebanyakan dari remaja itu adalah tingkat SMA dan mahasiswa.
Contoh nyatanya adalah di kampus UAI, yaitu kampus swasta Islam terbaik Jakarta yang berlokasi di Kebayoran Baru Kota Jakarta Selatan. Meskipun tidak semuanya, tapi kebanyakan dari mahasiswanya menggunakan bahasa gaul tersebut.
Dulu sangat jarang ditemukan hal seperti ini. Jika dalam pergaulan menggunakan bahasa Inggris akan dikatakan, "sok Inggris kamu!" atau "jangan pakai bahasa orang luar!"
Namun tidak dengan sekarang. Berbicara dengan bahasa mix Inggris-Indonesia adalah hal yang dianggap keren. Tidak salah, karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang perlu dipelajari, asalkan jangan sampai melupakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita.
Saat ini Bahasa Inggris yang digunakan pun bukan hanya yang basic namun sudah banyak idiom-idiom yang tercetus. Misalnya saja, "peace of cake" yang berarti gampang, "cut to the chase" berarti jangan berbelit-belit, "feel blue" artinya sedih atau galau, dan masih banyak idiom lainnya.
Jadi jangan heran jika terkadang mendengar percakapan Bahasa Inggris yang maknanya sebenarnya berbeda dari apa yang dipikirkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H