Surabaya - Dalam Pemilu Serentak 2024, terjadi fenomena yang memukau di kancah politik Indonesia ketika Alfiansyah Komeng, seorang komedian yang juga mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat, berhasil memenangkan perhatian publik dengan perolehan suara yang mencengangkan. Alfiansyah Komeng, atau lebih dikenal sebagai Komeng, berhasil mengumpulkan 5.399.699 suara di daerah pemilihan DPD Jawa Barat dan menjadikannya caleg DPD dengan jumlah suara terbanyak di seluruh Indonesia.
Namun, keberhasilan Komeng tidak berhenti di situ. Dia juga berhasil mengungguli suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara keseluruhan di tingkat nasional dengan perolehan suara yang mengagumkan. Pencapaiannya ini menjadikan Komeng sebagai simbol perubahan dalam politik Indonesia yang menunjukkan bahwa popularitasnya sebagai seorang komedian dapat diubah menjadi kekuatan politik yang signifikan.
Perolehan suara PSI pada Pemilu 2024 hanya mencapai 4.260.169 suara, yang setara dengan 2,8% dari total suara sah yang tercatat. Meskipun PSI telah menjadi salah satu partai yang muncul dengan antusiasme besar di masa lalu, namun hasil pemilu terbaru menunjukkan penurunan signifikan dalam dukungan publik bagi partai tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang dinamika politik dan pergeseran preferensi pemilih, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh partai-partai yang berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka dalam kancah politik nasional.
Prestasi Komeng dalam mengungguli suara PSI serta perolehan suara terbanyak di Jawa Barat memberikan bukti bahwa peran tokoh hiburan dalam politik semakin mendapat tempat dalam kesadaran politik masyarakat. Keberhasilan Komeng dalam Pemilu Serentak 2024 menunjukkan bahwa ada pergeseran paradigma dalam politik Indonesia, di mana keterlibatan tokoh-tokoh non-konvensional mampu mengguncang dinamika politik tradisional. Dengan pencapaiannya yang gemilang, Komeng telah membuktikan bahwa kehadiran dan suara masyarakat bisa lebih dari sekadar perhitungan partai politik, namun juga merupakan cerminan dari aspirasi dan keinginan untuk perubahan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H