Mohon tunggu...
nanda fitri
nanda fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa yang memiliki hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengungkap Fakta Pemanasan Global: Dampak Lingkungan dan Solusi untuk Masa Depan Bumi

18 Desember 2024   12:36 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:12 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pernahkah anda merasakan panas yang luar biasa atau hujan yang terjadi secara terus menerus? Itu bukan hanya sekedar cuaca biasa, tetapi juga pertanda serius akibat efek pemanasan global. Pemanasan global merupakan salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian di seluruh dunia. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kondisi cuaca global, tetapi juga memengaruhi kehidupan manusia, keanekaragaman hayati, dan perekonomian. Pemanasan global merujuk pada peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita semakin menyadari bahwa dampaknya tidak hanya dirasakan pada masa depan yang jauh, tetapi sudah mempengaruhi kehidupan kita sekarang. Artikel ini akan mengungkapkan beberapa fakta tentang pemanasan global dan bagaimana dampaknya bisa memengaruhi masa depan kita jika tidak ditangani dengan serius.

Apa itu pemanasan global?

Pemanasan global adalah adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara bertahap. Penyebab utama dari pemasan global adalah aktivitas-aktivitas manusia terutama yang berhubungan dengan emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang dimaksud seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (NOx). Gas-gas ini menghalangi panas yang datang dari matahari untuk keluar keruang angkasa, sehingga menahan panas di atmosfer dan mengakibatkan suhu global meningkat. Penyebab adanya gas rumah kaca adalah akibat dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan kegiatan industri. Menurut laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sekitar 75% dari emisi gas rumah kaca ini berasal dari sektor energi dan transportasi.

Selain itu, deforestasi yang terjadi di banyak negara, termasuk di hutan tropis Amazon dan Indonesia, juga berperan besar dalam memperburuk pemanasan global. Hutan yang biasa disebut "paru-paru dunia" ditebang secara massal, mengakibatkan karbon yang tersimpan di dalam pohon terlepas ke atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi CO2 di udara meningkat dan memperburuk dampak pemanasan global.

Fakta-Fakta Pemanasan Global

  • Peningkatan Suhu Rata-Rata Bumi. Sejak abad ke-19, suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius. Meskipun angka ini mungkin tampak kecil, perubahan ini memiliki dampak besar terhadap iklim, cuaca, dan ekosistem di seluruh dunia. Menurut NOAA, 2023 adalah tahun kedua yang tercatat sebagai salah satu yang terpanas, setelah tahun 2016. Dalam laporannya, NOAA mengonfirmasi bahwa suhu global pada tahun 2023 diperkirakan 1,2C lebih tinggi dibandingkan dengan suhu rata-rata pra-industri, menegaskan tren pemanasan yang konsisten dalam beberapa dekade terakhir. Menurut BMKG, di Indonesia juga terjadi kenaikan suhu udara rata-rata. Anomali suhu udara rata-rata pada bulan Agustus 2024 menunjukan anomali positif dengan nilai sebesar 0.71 C. Anomali suhu udara Indonesia pada bulan Agustus 2024 ini merupakan nilai anomali tertinggi ke-2 sepanjang periode pengamatan sejak 1981.
  • Pencairan Es dan Kenaikan Permukaan Laut. Pemanasan global menyebabkan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair dengan cepat. Pada tahun 2019, es laut di Arktik menyusut hingga mencapai titik terendah sepanjang sejarah. Pencairan es ini menyebabkan kenaikan permukaan laut yang diperkirakan akan meningkatkan risiko banjir di wilayah pesisir dan mengancam kota-kota besar seperti Jakarta, New York, dan Shanghai.
  • Pola Cuaca Ekstrem yang Semakin Intensif. Salah satu dampak yang paling terlihat adalah perubahan pola cuaca ekstrem. Badai yang lebih kuat, kekeringan berkepanjangan, dan hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang menjadi semakin sering terjadi. Menurut laporan IPCC, dengan setiap 1C kenaikan suhu, frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem akan meningkat. Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK) menunjukkan frekuensi hujan menjadi lebih sering dan intensitasnya menjadi lebih deras akibat dari pemanasan global. Selain itu, fenomena perubahan iklim yang ekstrem ini juga memengaruhi sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan curah hujan dan suhu dapat merusak hasil pertanian, mengancam pasokan makanan global, dan meningkatkan harga pangan.
  • Ancaman terhadap Keaneragaman Hayati. Pemanasan global juga mengancam keanekaragaman hayati di planet kita. Perubahan suhu dan pola curah hujan mempengaruhi habitat alami berbagai spesies. Banyak spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan cepat ini, menyebabkan kepunahan massal di beberapa wilayah, terutama di kawasan terumbu karang dan hutan hujan tropis. Ini menyebabkan penurunan jumlah spesies, bahkan kepunahan beberapa di antaranya, yang mengganggu keseimbangan ekosistem.
  • Dampak Kesehatan Manusia. Pemanasan global tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia. Peningkatan suhu yang ekstrem berisiko menyebabkan gelombang panas yang mempengaruhi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Selain itu, penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor, seperti malaria dan demam berdarah, diperkirakan akan meningkat seiring dengan perubahan iklim yang lebih hangat. Selain itu, menurut Clinical Journal of the American Society of Nephrology (CJASN) perubahan iklim mungkin mempercepat tingkat penyakit ginjal kronis yang disebabkan oleh dehidrasi dan tekanan panas.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Dengan fakta-fakta yang begitu mengkhawatirkan, banyak orang bertanya-tanya: Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global? perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang kita lakukan sehari-hari. Berikut beberapa upaya sederhana yang dapat di lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global:

1. Hemat energi Listrik

Sebagian besar listrik yang kita gunakan dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Dengan mengurangi konsumsi listrik, kita secara tidak langsung mengurangi jumlah bahan bakar fosil yang dibakar untuk menghasilkan listrik. Ini berarti emisi CO2 dan gas rumah kaca lainnya juga berkurang, sehingga memperlambat laju pemanasan global. Cara yang dapat di lakukan untuk menghemat listrik, antara lain:

  • Matikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
  • Gunakan lampu LED yang lebih hemat energi.
  • Atur suhu AC secara efisien.
  • Cabut charger setelah perangkat selesai dicas.

2. Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Penggunaan kendaraan pribadi, terutama yang berbahan bakar fosil seperti bensin dan solar, memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan berkontribusi pada pemanasan global. Cara yang dapat di lakukan yaitu menggunakan transportasi umum, bus, atau berjalan kaki untuk jarak dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun