"Seluruh santri mahasiswi tahfidz yang menghafal akan mendapatkan bagian juz masing-masing untuk disimak ya, kecuali mahasiswi yang sedang berhalangan. Mereka yang sedang berhalangan akan mendapat bagian menyimak saja. Jadi bagi yang mendapat bagian, selamat dan semangat nderes untuk simaan." Ujar Bu Ummu Zulfa.
Para mahasiswi tahfidz yang namanya tertulis pada list simaan nuzulul Quran mendapat bagian yang berbeda-beda. Ada yang mendapat 2 halaman saja, ada yang 3 halaman, 4 halaman, dan bahkan ada juga yang mendapat seperempat juz atau 5 halaman.Â
Semakin tinggi juz yang didapat, maka semakin banyak pula bagian yang didapat. Seperti pada juz 1-5 masing-masing orang mendapat 2 halaman. Berbeda lagi yang mendapat juz 21-29 mendapat bagian seperempat juz. Dan beruntung lagi mahasiswi yang mendapat juz 30, mereka hanya membaca 1-2 surat saja.
Dimana kegiatan Nuzulul Quran ini adalah simaan bil ghoib 30 juz, tentunya ada yang disimak dan tim penyimak. Tim penyimak adalah seluruh santri baik tahfidz maupun non-tahfidz. Dan yang menjadi penanggung jawab tiap marhalah adalah santri yang disimak di marhalah tersebut.
Acara simaan dimulai pada pukul 07.00 pagi dan berakhir pada pukul 13.00 siang. Diperhitungkan, bahwa simaan ini membutuhkan waktu 6 jam lamanya di masing-masing marhalah. Maka dari itu, pada pukul 06.45 semua santri tahfidz yang membaca dan menyimak sudah ada di tempat masing-masing untuk mempersiapkan diri. Persiapan ditujukan agar pembaca tidak terburu-buru dan gugup, sehingga hafalannya tetap terjaga. Karena di simaan ini, tidak boleh membaca ataupun membuka Al-Quran. Terkhusus bagi pembaca yang mendapat bagian juz-juz awal di masing-masing marhalah, yaitu juz 1, 11, dan 21. Tanpa kehadiran santri yang mendapat bagian juz awal, maka simaan belum bisa dimulai.
Santri non-tahfidz maupun santri tahfidz yang sedang berhalangan bertugas menyiapkan meja kecil, mic, sound, dan taplak meja. Jadi, semua memiliki kontribusi dalam menyukseskan acara peringatan Nuzulul Quran ini.
Sistem simaannya adalah, santri yang disimak maju ke depan dan duduk di depan meja kecil yang telah disiapkan. Membaca bagian juz nya masing masing dengan mic tanpa membaca dan membuka Al-Quran. Jika terdapat kesalahan ataupun yang disimak lupa akan ayatnya, maka tim penyimak lah yang akan membenarkan. Begitu seterusnya sampai 30 juz.
Tepat pada pukul 13.00 siang, simaan bil ghoib 30 juz selesai dilaksanakan. Semua santri diperbolehkan pulang ke asrama masing-masing untuk istirahat. Dan dilanjutkan dengan Khotmil Quran dan doa bersama dalam rangka peringatan Nuzulul Quran pada malam harinya.
Berbeda dengan simaan pada siang harinya yang menggunakan baju muslimah bebas, pada malam harinya seluruh santri mahasiswi menggunakan dresscode yang telah ditentukan. Yaitu atasan putih dan jilbab warna pink, agar saat foto bersama terlihat bagus dan kompak. Selain itu, Ibunda selaku Direktur Tahfidzul Quran Pondok Pesantren Wahid Hasyim menyukai warna pink.