Nyekar merupakan tradisi ziarah kubur yang dilakukan masyarakat Betawi. Akan tetapi, masyarakat sekitaran Jawa Tengah juga menyebut tradisi ziarah kubur dengan Nyekar. Seperti yang terdapat dalam ramadan.tempo.co. Biasanya masyarakat akan datang ke makam untuk mendoakan orang tua dan keluarga lainnya dengan membawa bunga melati maupun mawar untuk ditaburi di tanah makam.
2. Ruwahan
Menurut travel.kompas.com, Ruwahan itu berasal dari kata Ruwah yang dalam kalender atau penanggalan Jawa merupakan bulan kedelapan. Nah bulan kedelapannya ini adalah bulan Sya'ban. Sehingga tradisi ini dilakukan di akhir akhir bulan Sya'ban yang menjelang Ramadhan. Tradisi ini adalah tradisinya masyarakat Jawa.
3. Nyandran atau Sandranan
Nah selain ruwahan, ada juga tradisi nyandran atau sandranan yang merupakan tradisi ziarah kubur masyarakat Jawa. Dimana berdasarkan laman Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo dalam travel.kompas.com, disebutkan bahwa rangkaian kegiatan nyandran ini meliputi membersihkan makam leluhur, menabur bunga, dan adanya kenduri yang diadakan di masjid atau di rumah kepala dusun setempat.
4. Munggahan
Tradisi munggahan ini merupakan tradisi ziarah kuburnya masyarakat muslim Sunda. Dimana dalam bahasa Sunda, munggahan berasal dari kata munggah yang berarti naik. Atau lebih jelasnya, naik dari Bulan Sya'ban ke Bulan Ramadhan yang lebih tinggi derajatnya. Bulan penuh berkah dan juga ampunan.
Wah, sangat beragam sekali bukan tradisi ziarah kubur yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Kalau di daerah teman teman, tradisi ziarah kubur menjelang ramadhan disebut dengan apa nih?Â
Nah ketika ziarah kubur, ada juga hal hal yang perlu diperhatikan loh. Ada adab dan juga tata caranya. Apa saja? Ini dia :
Dilansir dari situs Lembaga Amil Zakat Nasional Mizan Amanah dalam ramadan.tempo.co, ada beberapa adab saat ziarah kubur, diantaranya :